JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya siap mendistribusikan paket obat gratis untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Jawa dan Bali.
TNI akan melibatkan banyak pihak dalam proses pendistribusian paket obat tersebut.
"Bapak Presiden telah memerintahkan kepada TNI untuk mendistribusikan paket obat-obatan kepada masyarakat di wilayah Jawa dan Bali. Termasuk memastikan bahwa obat-obatan itu sampai kepada tangan masyarakat yang membutuhkan," ujar Hadi dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Ini Syarat dan Cara Dapatkan Paket Obat Covid-19 Gratis dari Pemerintah
Dia melanjutkan, ada 300.000 paket obat-obatan yang diperuntukan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan menjalani isoman karen terpapar Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.
Selain babinsa, petugas puskesmas dan bidan desa akan dilibatkan dalam distribusi paket obat itu.
"Jajaran kesehatan kodam termasuk kodim, koramil dan babinsa akan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan dan jajaran kepolisian," tutur Hadi.
"Harapan kita bahwa dengan kolaborasi antar-institusi ini akan meringankan beban saudara-saudara kita yg sedang melaksanakan isoman," lanjut Hadi.
Baca juga: Menko PMK: Tidak Boleh Ada yang Menimbun Obat Covid-19
Dia pun menjelaskan bagaimana cara masyarakat mendapatkan paket obat itu.
Menurut Hadi, pihak puskesmas atau bidan desa akan melakukan pelacakan kepada siapa saja yang menjalani isoman.
Pusksesmas atau bidan desa akan mengidentifikasi yang manakah pasien tanpa gejala, pasien dengan gejala ringan sedang hingga berat.
Dengan demikian, data calon penerima paket obat telah dimiliki puskesmas atau bidan desa.
"Sehingga mereka (yang terdata) berhak untuk mendapatkan paket obat itu," tutur Hadi.
Untuk pengawasan distribusi obat akan dibantu oleh kodam, kodim, koramil hingga babinsa.
Pengawasan juga akan didampingi petugas puskesmas dan bidan desa.
"Persyaratan (untuk mendapatkan obat) sudah ditentukan oleh puskemas. Di antaranya hasil swab dan memang masyarakat itu harus melaksanakan isoman," tegas Hadi.
Baca juga: Pemerintah Mulai Bagikan Paket Obat Gratis untuk Pasien Covid-19, Ini Rinciannya
Sementara itu, untuk menghindari penyimpangan distribusi, paket obat-obatan akan ditempatkan di kantor kodim setempat.
"Karena di sana harus ada pengawasan pendataan,termasuk pencatatan keluar-masuk obat," kata Hadi.
"Saya imbau kepada masyarakat yang ada di desa, RT/RW apabila memang ingin mendapatkan obat itu, silahkan langsung menyampaikan ke bidan desa kemudian petugas puskesmas," lanjutnya.
Setelah datanya ada, maka babinsa akan memberikan paket obat tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dengan cara diantarkan ke rumah dengan pendampingan bidan desa maupun petugas puskemas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.