Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Indonesia Masih Miliki Ruang Luas Kembangkan Keuangan Syariah

Kompas.com - 15/07/2021, 10:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini Indonesia masih memiliki ruang yang luas untuk pengembangan industri keuangan syariah.

Apalagi, pengembangan pasar modal syariah Indonesia, kata dia, telah dilakukan sejak tahun 1997 dengan terbitnya produk reksadana syariah pertama.

"Namun geliatnya baru mulai dirasakan pada tahun 2011 sehingga masih terdapat ruang yang luas untuk pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia," ujar Ma'ruf di acara konferensi internasional dengan tema utama The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward secara daring, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Selama 500 Hari Pandemi Covid-19, Apa Saja yang Dilakukan Wapres Maruf Amin?

Ma'ruf mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, market share keuangan syariah Indonesia masih relatif rendah yaitu 9,89 persen dari total aset keuangan nasional Indonesia, termasuk di dalamnya adalah pasar modal syariah.

Bahkan untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah, kata dia, OJK telah menerbitkan roadmap pasar modal syariah tahun 2020-2024.

Utamanya sebagai salah satu panduan terkait arah kebijakan pasar modal syariah.

"Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk penguatan industri keuangan syariah khususnya terkait pasar modal syariah," kata Ma'ruf.

Upaya tersebut antara lain penguatan kelembagaan perbankan syariah melalui merger tiga bank umum syariah yang dikenal dengan nama PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

Baca juga: Wapres Dorong Konversi BPD Jadi Bank Syariah Dipercepat

Pada tahun 2025, bank tersebut ditargetkan untuk masuk ke dalam 10 besar bank syariah dunia.

Selanjutnya adalah penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang merupakan instrumen investasi bagi para pelaku industri keuangan syariah.

Ini termasuk penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel untuk masyarakat umum.

"Total penerbitan sukuk ritel tersebut mencapai Rp 203 triliun dengan total investor sebanyak 347.145 individu," ujar dia.

Tak hanya itu, upaya lainnya yang dilakukan juga dengan penerbitan Green Sukuk, yang merupakan SBSN pertama dan terbesar di dunia dengan konsep berkelanjutan.

Baca juga: Wapres Sebut Pemerintah Kewalahan Sediakan Tempat Perawatan Pasien Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com