Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Meningkat Tajam, Kemenkes: Penularan Masih Besar dan Pencatatan Sudah Lebih Baik

Kompas.com - 14/07/2021, 18:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan penyebab terus terjadinya penambahan kasus harian Covid-19 yang meningkat tajam baru-baru ini.

Pertama, masih terjadi penularan di tengah masyarakat.

"Peningkatan kasus yang masih terjadi dikarenakan masih besarnya penularan di tengah masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7/2021).

Kemudian, peningkatan kasus Covid-19 juga seiring dengan kenaikan jumlah pemeriksaan (testing) di tengah masyarakat.

Baca juga: Kemenkes Perluas Layanan Telemedicine dan Obat Gratis bagi Pasien Isolasi Mandiri ke Bodetabek

"Dan adanya perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan. Kami perlu sampaikan peningkatan angka kematian dan angka konfirmasi positif adalah (disebabkan) adanya sistem verifikasi secara otomatis pada laboratorium pemeriksa," lanjut Nadia.

Sistem otomatis itu menghilangkan proses verifikasi secara berjenjang seperti yang digunakan sebelumnya.

Meski demikian, Nadia menyebutkan sistem pelaporan yang sudah mengalami perbaikan ini lebih transparan dan tepat waktu.

"Pelaporan lebih transparan dan tepat waktu," tegasnya.

Baca juga: Data di Aplikasi Sinarap Tak Sesuai Kondisi di RS, Ini Tanggapan Kemenkes

Lebih lanjut Nadia mengungkapkan, walau terjadi kenaikan kasus, angka positivity rate Covid-19 Indonesia cukup stabil.

Hal itu pun sejalan dengan upaya peningkatan pemeriksaan secara harian.

"Di mana target yang harus kita capai ada 324.000 orang yang dites setiap hari," tambah Nadia.

Namun, untuk diketahui, berdasarkan catatan yang dikeluarkan Satgas Covid-19, positivity rate hari ini sebesar 40.11% dengan rinci, positivity rate berdasarkan pemeriksaan PCR sebesar 47.03% dan antigen 24.23%

Ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman pernah mengatakan, angka positivity rate di atas 10 persen menandakan pandemi di suatu negara tak terkendali.

Baca juga: Kemenkes Minta Industri Farmasi Bantu Pemerintah, Tidak Menimbun Obat Covid-19

Diberitakan, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 54.517 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Adapun, data tersebut dihimpun pemerintah sejak Selasa (13/7/2021) hingga Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB.

Angka sebanyak 54.517 itu merupakan penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi selama pandemi melanda Indonesia, terhitung sejak diumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Dengan demikian jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.670.046 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com