Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Mahasiswa Lintas Kampus untuk Jokowi hingga Puan Maharani...

Kompas.com - 08/07/2021, 16:25 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

Rektorat UI sendiri menjadi salah satu pihak yang menentang. Mereka menganggap kritikan yang disampaikan organisasi kampusnya kurang tepat. Alhasil rektorat melayangkan surat pemanggilan terhadap pengurus BEM UI sebagai bagian dari langkah pembinaan.

Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra juga mengaku pihak rektorat meminta menurunkan atau menghapus unggahan di akun BEM UI terkait kritik pada Jokowi. Namun, ia menolak.

Sejumlah pihak menyayangkan langkah rektorat tersebut. Salah satunya cendekiawan Azyumardi Azra yang menilai pemanggilan tersebut menandakan bahwa birokrat kampus sudah terkurung akan kedudukan.

Baca juga: Ketua BEM UI: Presiden Inkonsisten antara Pernyataan dan Kebijakan

Bahkan hal tersebut dinilainya sebagai upaya penertiban terhadap suara kritis mahasiswa karena mengkritik penguasa.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) juga mengatakan pemanggilan itu sebagai upaya pemberangusan kebebasan akademik.

Jokowi sudah merespons kritikan tersebut. Ia mengatakan bahwa apa yang disampaikan BEM UI merupakan bentuk dari pembelajaran dalam mengekspresikan pendapat.

Kritik, kata Jokowi, boleh dilakukan dalam iklim negara demokrasi. Sehingga kampus tak perlu menghalangi ekspresi mahasiswa.

Baca juga: Jokowi: Saya Dulu Disebut Klemar-klemer, lalu Plonga-plongo, lalu Ganti Lagi Otoriter...

Kendati demikian, ia juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki tata krama dan sopan santun.

Jokowi memandang kritik para mahasiswa kepada dirinya sebagai suatu hal yang biasa sebab sudah banyak dia menerima kritik.

"Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini ’bebek lumpuh’, dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini ’Bapak Bipang’, dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai ’The King of Lip Service’,” katanya.

Baca juga: Jokowi Heran Dulu Disebut Ndeso dan Klemar-klemer, Sekarang Diktator

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com