Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bhayangkara Ke-75, Anggota DPR Soroti PR Polri soal Penegakan Hukum yang Adil

Kompas.com - 01/07/2021, 11:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai, Polri masih memiliki pekerjaan rumah terkait penegakan hukum yang berkeadilan berdasarkan prinsip perlakuan sama di hadapan hukum.

Hal tersebut disampaikannya dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Polri pada Kamis (1/7/2021).

"Kami di Komisi III mencatat bahwa ada beberapa hal yang memang masih harus terus-menerus dikerjakan sebagai pekerjaan rumah bagi Polri. Kami mencatat bahwa hal yang banyak disoroti berbagai elemen masyarakat adalah soal kerja-kerja penegakan hukum yang diemban oleh Polri," kata Arsul saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: HUT ke-75 Bhayangkara, Pimpinan Komisi III: Polri Masih Banyak PR

Menurut dia, publik masih menyoroti Polri terkait penegakan hukum yang berkeadilan dan berdasarkan prinsip perlakuan yang sama di hadapan hukum atau equality before the law.

Ia mengatakan, sorotan tersebut dibahasakan oleh publik dengan kalimat "Penegakan hukum yang tajam ke bawah, tumpul ke atas. Tajam ke kanan, tumpul ke kiri".

"Sorotan itu terekspresikan dalam istilah tersebut," ucap dia.

Kendati demikian, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mencatat bahwa pimpinan dan jajaran Polri telah berusaha merespons sorotan tersebut dengan baik.

Hal itu dinilai dari penindakan hukum yang menurutnya tidak hanya dari sisi etik.

"Seperti penindakan hukum terhadap sejumlah perwira dan anggota Polri di mana prosesnya juga cukup transparan. Kasus Pati Polri terkait Djoko Tjandra dan anggota yang melakukan penembakan di kasus KM 50 misalnya," tutur dia.

Selain itu, Arsul berpandangan Polri telah berlaku baik dalam penindakan terorisme dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Polri dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Menurut dia, penilaian tersebut tercermin dari tidak ada lagi kasus-kasus seperti kasus Siyono, seorang terduga teroris yang meninggal dunia saat berada dalam pengawasan Densus 88 pada Maret 2016.

"Dalam dua tahun terakhir ini patut dicatat baik yang terkait dengan penindakan terorisme di mana tidak ada lagi kasus-kasus seperti kasus Siyono yang dianggap sebagai kesewenang-wenangan dalam penindakan," kata dia. 

Arsul juga mengatakan, sejumlah hal lain juga patut diapresiasi kepada Polri di antaranya soal pelayanan publik dan tingkat kepercayaan yang semakin meningkat.

Kemudian, ia menyoroti soal peran jajaran Polri dalam penanggulangan pandemi Covid-19 bersinergi dengan jajaran tenaga kesehatan.

"Peran jajaran Polri dalam penanggulangan pandemi Covid-19 yang boleh dibilang beyond the duty call' bahu membahu dengan jajaran tenaga kesehatan kita," ucap dia.

Baca juga: Jokowi: Polri Harus Bijak Gunakan Kewenangan, dari Penangkapan sampai Penahanan

Atas hal-hal tersebut, Arsul mengatakan bahwa Komisi III berharap ke depannya Polri dapat mewujudkan transformasi Polri Presisi yang digagas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Harapannya, Polri presisi itu bisa terwujud dan diakui oleh masyarakat paling tidak dalam bentuk makin lebih tingginya tingkat kepuasan dan kepercayaan publik terhadap Polri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com