JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat diharapkan jujur saat mengalami gejala atau terpapar Covid-19.
Jika masyarakat menyampaikan kondisinya, prosedur penanganan kesehatan dapat segera dilakukan secara tepat dan menghindari penularan yang lebih luas.
“Jika terpapar, mengalami gejala Covid-19 atau memiliki kerabat yang terkena Covid-19, jujurlah dengan segera melapor kepada ketua RT setempat agar segera ditindaklanjuti oleh Puskesmas," ujar Wiku dalam keterangan pers Satgas Covid-19, Selasa (29/6/2021).
"Jangan khawatir jika petugas tracing datang untuk melacak kontak erat, dan jangan takut di-swab karena hal ini perlu dilakukan agar kasus positif ditangani dengan cepat sehingga tidak bertambah parah," katanya.
Baca juga: Konsisten Sumbang Kenaikan Covid-19, Satgas Ingatkan 3 Provinsi di Pulau Jawa Tekan Kasus
Selain itu, Wiku meminta masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan.
Masyarakat diminta tidak lengah karena telah merasa aman sudah divaksin Covid-19.
Wiku mengingatkan, kekebalan komunitas baru dapat tercapai apabila vaksinasi telah mencakup 70 persen populasi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, gelombang kedua (second wave) Covid-19 saat ini terjadi di Indonesia.
Kondisi ini salah satunya ditandai dengan peningkatan kasus Covid-19 secara mingguan di Indonesia telah mencapai puncak. Bahkan kenaikannya lebih tinggi dari puncak kasus yang terjadi pada Januari 2021.
Wiku menjelaskan, pada puncak yang pertama di Januari 2021, jumlah kasus mingguan Covid-19 mencapai 89.902 kasus.
Baca juga: Satgas: Gelombang Kedua Covid-19 Terjadi di Indonesia, Kasus Naik 381 Persen
Sementara itu, pada minggu ini angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.
Selain itu, pada minggu lalu, Indonesia mencatatkan angka kasus positif harian yang sangat tinggi.
"Bahkan mencetak rekor baru yaitu kasus harian tertinggi selama pandemi, bertambah 21.345 kasus dalam satu hari," ungkap Wiku.
Adapun pada puncak kenaikan pertama Januari lalu, kenaikan dari titik kasus terendah tercatat sebesar 283 persen. Kenaikan ini terjadi dalam kurun waktu 13 minggu.
Lalu pada puncak kenaikan kedua ini, kenaikan dari titik kasus terendah mencapai 381 persen dan terjadi dalam waktu 6 minggu.