Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga sekarang turut mempengaruhi ekonomi. Berbagai perusahaan mengalami penurunan omset dan tidak sedikit pula yang terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja.
Baca juga: Bantu Tingkatkan Akses Layanan Persalinan, Dompet Dhuafa Gelar Program “Bidan untuk Negeri”
Kehadiran program sentra ternak DD Farm dari Dompet Dhuafa yang menjadi bagian dari Aksi Peduli Dampak Corona (APDC) menjadi salah satu solusi di tengah krisis ekonomi yang terjadi.
Program yang bergulir di sejumlah daerah itu bahkan mulai menyerap pendamping program dari masyarakat setempat yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.
Ekonom senior Hendri Saparini PhD menjelaskan, jika menilik data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian dan peternakan tumbuh lebih dari dua persen selama pandemi Covid-19.
Dari data itu, sebut dia, dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian dan peternakan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Baca juga: Lewat Dompet Dhuafa, British Propolis Donasikan Ambulans untuk Palestina
“Kalau begitu kelompok menengah ke atas jumlahnya lebih banyak dan saya yakin 40 juta keluarga dapat berbelanja kurban,” ujarnya.
Maka dari itu, ia sangat mendukung program-program yang diluncurkan Dompet Dhuafa. Menurutnya, hal ini bisa membantu menggerakan perekonomian rakyat.
“Sebagian rakyat Indonesia itu berkurban dengan kambing. Hewan ini diternak di domestik dan bukan impor. Ini tentunya akan berdampak besar terhadap ekonomi peternak kecil. Kalau ada 29 juta orang bekerja di sektor pertanian dan peternakan, kemudian belanja, maka ada optimisme bahwa sebenarnya ekonomi kita tidak berhenti,” paparnya.
Ia juga tidak lupa mengajak seluruh masyarakat untuk berbelanja kurban. Sebab, langkah ini akan sangat berdampak bagi jutaan peternak dalam negeri.
Baca juga: Himpun Donasi Rp 2,3 Miliar untuk Palestina, Atta Halilintar Diapresiasi Dompet Dhuafa
“Ini bukan waktu yang tepat untuk menahan berkurban. Perlu diingat langkah kecil ini bisa membawa harapan baru untuk ekonomi Indonesia agar segera pulih,” jelas Hendri dalam acara konferensi pers Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa yang berlangsung secara daring, Rabu (23/6/2021).
Optimisme laju ekonomi di tengah pandemi Covid-19 rupanya tidak terlepas dari pemerataan daging kurban. Hal ini dijelaskan perwakilan periset dari IDEAS Ahsin Aligori.
Dari hasil penelitian IDEAS tahun 2020, disebutkan bahwa Jabodetabek merupakan pasar utama kurban terbesar se-Indonesia.
“Secara pendistribusian mengalami surplus sampai 24.000 ton daging kurban yang berputar di Jabodetabek. Sementara itu, daerah lain mengalami defisit daging kurban,” terangnya juga dalam agenda yang sama.
Baca juga: Entaskan Kemiskinan Melalui Pertanian Sayur, Dompet Dhuafa Kenalkan Desa Tani
Dengan adanya program Dompet Dhuafa, Ahsin berharap kurban bisa menjadi momentum pemerataan daging ke pelosok negeri secara adil.