Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah, Presiden Soekarno Wafat...

Kompas.com - 21/06/2021, 11:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

Bahkan pihak keluarga yang hendak bertemu Bung Karno pun dipersulit. Hanya Ibu Hartini yang diperbolehkan mendampingi Soekarno di rumah tahanan.

"Saya hanya bisa menjenguk ketika tim investigasi dari Angkatan Darat tidak datang ke rumah tananan untuk melakukan pemeriksaan," tutur Sukmawati.

Hingga akhirnya penyakit yang menggerogoti tubuhnya kian parah, Bung Karno pun dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto pada 11 Juni 1970.

Menjelang akhir hayatnya, Bung Hatta yang pecah kongsi dengan Soekarno pun menjenguk sahabatnya itu. 

Baca juga: Soekarno dan Lahirnya Putra Sang Fajar

Meski keduanya kerap bertentangan secara politik hingga akhirnya Bung Hatta mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden karena tak setuju dengan ide demokrasi terpimpin Soekarno, keduanya tetap bersahabat.

Hatta bahkan pernah menggantikan posisi Bung Karno sebagai wali nikah Guntur Soekarnoputra. Saat itu Bung Karno berhalangan karena mulai sering jatuh sakit.

Saat itu pada 16 Juni 1970, Hatta berada di samping Soekarno yang terbujur lemas di tempat tidur di RSPAD Gatot Soebroto. Keduanya saling menanyakan kabar. Bung Hatta pun tak kuasa menahan tangis dan menggenggam erat tangan Bung Karno melihat kondisi sahabatnya kala itu.

Lima hari setelah dikunjungi Bung Hatta, pada 21 Juni 1970, Bung Karno pun mengembuskan napas terakhirnya. Bung Karno pun dimakamkan di Blitar, di dekat makam ibunya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com