Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ini Pulau Jawa Didominasi Zona Merah dan Oranye

Kompas.com - 17/06/2021, 14:52 WIB
Wahyuni Sahara,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 terus bertambah setiap harinya di Indonesia. Tambahan kasus itu paling banyak disumbangkan oleh daerah-daerah di Pulau Jawa yang menjadi tujuan mudik atau wilayah asal pemudik.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (15/6/2021).

"Kenaikan pada minggu kelima pasca-periode libur Idul Fitri ini jelas terlihat pada daerah yang menjadi tujuan mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Banten, dan Jawa Barat, serta daerah yang menjadi asal pemudik, yaitu DKI Jakarta," kata Wiku.

Baca juga: 5 Minggu Pasca-liburan Lebaran, Lonjakan Covid-19 Mayoritas Terjadi di Pulau Jawa

Berdasarkan data kasus Covid-19 mingguan per 13 Juni 2021, enam provinsi di Pulau Jawa menempati enam urutan teratas wilayah yang mencatatkan penambahan kasus virus corona tertinggi.

Pertama yakni DKI Jakarta yang mencatatkan kenaikan 7.132 kasus. Kemudian, Jawa Tengah dengan penambahan 4.426 kasus.

Lalu, Jawa Barat naik 2.050 kasus, D.I Yogyakarta naik 973 kasus, Jawa Timur naik 939 kasus, dan Banten bertambah 440 kasus.

Selain didominasi peningkatan jumlah kasus, Pulau Jawa juga didominasi zona merah dan oranye. Hal itu terlihat dari peta sebaran yang diterbitkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia.

Baca juga: Penambahan Covid-19 dan Tingginya Lonjakan Kasus di Pulau Jawa

Dari peta sebaran itu, diketahui zona merah dan oranye tersebar di sejumlah daerah di pulau Jawa.

Berikut adalah sebaran zona merah dan oranye di Pulau Jawa per 13 Juni 2021:

Zona merah atau zona risiko tinggi:

Jawa Timur

  • Bangkalan.

Jawa Tengah

  • Wonogiri, Kudus, Grobogan, Tegal, Sragen, Semarang, Jepara.

Jawa Barat

  • Bandung, Bandung Barat.

D.I Yogyakarta

  • Sleman, Bantul.

Baca juga: Daftar Zona Merah Covid-19 di Indonesia Berdasarkan Data 13 Juni 2021

Zona oranye atau zona risiko sedang:

DKI Jakarta

  • Jakarta Selatan, Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

Banten

  • Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon, Kota Serang, Pandeglang, Lebak, dan Tangerang,

D.I Yogyakarta

  • Kota Yogyakarta, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Jawa Timur

  • Madiun, Sampang, Kota Probolinggo, Bondowoso, Jombang, Ponorogo, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Gresik, Banyuwangi, Pasuruan, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Batu, Tuban, Lamongan, Kota Blitar, Pacitan, Kediri, Mojokerto, Bojonegoro, Situbondo, Nganjuk, Kota Surabaya, Trenggalek, Blitar, Malang, Jember, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.

Jawa Tengah 

  • Karanganyar, Banjarnegara, Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kebumen, Sukoharjo, Banyumas, Temanggung, Pemalang, Kota Magelang, Pekalongan, Brebes, Magelang, Blora, Pati, Kendal, Purbalingga, Purworejo, Wonosobo, Rembang, Demak, Cilacap, Klaten, Kota Salatiga, dan Cianjur.

Jawa Barat

  • Ciamis, Kota Depok, Bekasi, Sukabumi, Garut, Kota Cirebon, Kota Banjar, Tasikmalaya, Cirebon, Sumedang, Kota Tasikmalaya, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Bogor, Kuningan, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, dan Indramayu.

Hanya beberapa daerah yang memiliki risiko rendah atau zona kuning di Pulau Jawa.

Zona kuning di Jawa Timur yang terdiri dari Pamekasan, Lumajang, Sumenep, Probolinggo dan Jawa Tengah yang terdiri dari Batang dan Boyolali.

Baca juga: UPDATE: Rekor Kasus Baru Covid-19 Setelah Hampir 4 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com