JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory, Beni Sukadis, mengatakan, sosok pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto harus bisa bersinergi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Kerja sama tersebut berupa sinergisitas dalam memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Dia harus bisa kerja sama dengan Menhan Prabowo Subianto dalam meningkatkan kapabilitas TNI yang sesuai dengan tantangan geopoliitik saat ini dan juga melakukan modernisasi alutsista," ujar Beni kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2021).
Beni mengingatkan agar pengganti Hadi harus mempunyai visi kerja sama. Menurutnya, akan sulit bagi TNI apabila visi tersebut tak diperhatikan.
"Tanpa ada visi dan kerja sama, akan sulit untuk mewujudkan TNI yang profesional sesuai dengan amanat UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI," terang dia.
Baca juga: Nasdem: KSAD dan KSAL Jadi Calon Kuat Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Beni menegaskan bahwa penerus Hadi juga perlu memperhatikan peningkatan profesionalitas prajurit TNI.
Profesionalitas tersebut dapat ditunjukkan dengan gaji, pendidikan, dan pelatihan yang baik.
Selain itu, Panglima TNI selanjutnya juga harus mampu melakukan modernisasi alutsista.
"Tentunya memiliki persenjataan atau alutsista yang baik yang mampu menjaga kedaulatan RI. Tanpa tiga unsur ini, artinya TNI masih jauh dari profesional," kata Beni.
Seperti diketahui, Hadi akan memasuki masa purnatugas pada November 2021.
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, presiden akan mengajukan satu nama calon panglima TNI untuk menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI.
Baca juga: Soal Bursa Calon Panglima TNI, Pimpinan DPR: Jangan Berspekulasi, Itu Hak Prerogatif Presiden
Adapun nama-nama yang berpotensi dicalonkan menggantikan Hadi adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.