JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (16/6/201) hampir mencapai angka 10.000.
Padahal sejak Maret hingga Mei kasus Covid stagnan di angka 4.000 sampai 6.000-an. Terakhir kasus baru Covid-19 melewati angka 10.000 adalah pada 22 Februari yang mencapai 10.180.
Sementara rekor kasus tercatat pada 30 Januari 2021 sebanyak 14.518.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Rabu (16/6/2021) pukul 12.00 WIB, pemerintah mencatat ada penambahan 9.944 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 1.937.652 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.
Baca juga: Jokowi Ingin Vaksinasi Covid-19 Dipercepat di Stasiun hingga Bandara
Berdasarkan data yang sama, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 6.229 orang sehingga total pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 1.763.870 orang.
Namun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah sebanyak 196 orang dalam periode waktu yang sama sehingga menjadi 53.476 orang sejak awal pandemi.
Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 120.306 kasus.
Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melaporkan terdapat tiga varian virus corona yang diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala Covid-19 saat ini yang menyebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Penyebaran tiga varian ini lah yang diduga menyebabkan lonjakan.
Ketiga varian virus corona tersebut mewujud dalam 145 kasus variant of concern (VOC) yang berada di Indonesia.
Ketiga varian virus corona tersebut ialah B.1.1.7 atau Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris, B.1.351 atau Beta dari Afrika Selatan, dan B.1617.2 (Delta) yang berasal dari India.
"Hingga 13 Juni 2021, dari total 1.989 sekuens yang diperiksa, telah dideteksi 145 sekuens VOC. Sebanyak 36 kasus B.1.1.7, lima kasus B.1.351 dan 104 kasus B.1.617.2," katanya sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (15/6/2021)
Hingga saat ini, pemerintah masih menelusuri asal kedatangan varian delta virus corona.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sedang berupaya memetakan persebaran varian Delta ini.
Baca juga: Satgas: Asal Kedatangan Varian Delta Virus Corona Masih Ditelusuri
Ia menyampaikan penelitian masih dilakukan melalui metode whole genome sequencing (WGS) atau surveilans meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
"Hingga saat ini penelusuran asal varian Delta masih dilakukan. Penelitian memerlukan WGS atau sampel yang jumlahnya lebih besar," ujar Wiku, dilansir dari siaran pers KPC-PEN, Rabu (16/6/2021).
"Suatu saat nanti, kita bisa menelusuri dari mana virus tersebut berasal, dari mana masuknya dan menyebar ke mana saja," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.