Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Ada Apa dengan Puan Maharani di Manado?

Kompas.com - 14/06/2021, 06:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tapi bagaimana pun, capres yang berkaitan dengan PDI Perjuangan akan menjadi bahan bahasan atau sorotan yang cukup menarik perhatian. Karena PDI Perjuangan adalah parpol terbesar, pemenang pileg 2019.

Ketidakhadiran Ganjar Pranowo dalam suatu acara yang menghadirkan Ketua DPR dan salah satu Ketua PDI Perjuangan, Puan Maharani, di Semarang, Jawa Tengah belum lama ini menjadi bahasan publik yang dikaitkan dengan capres partai ini tahun 2024.

Baca juga: Perjalanan Ganjar Pranowo di PDI-P, dari Anggota DPR hingga Berpolemik dengan Puan soal Pencapresan

Pernyataan peyoratif Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryano (Pacul), atas Ganjar Pranowo, langsung diterjemahkan publik, “dia yang tidak dikehendaki sebagai capres PDI Perjuangan”.

Puan ke Manado

Di tengah hiruk pikuk soal capres PDI Perjuangan, Puan Maharani berkunjung ke Menado, Sulawesi Utara (Sulut).

Provinsi Sulut saat ini dipimpin Gubernur Olly Dondokambey (bendahara umum DPP PDI Perjuangan) yang telah mengangkat Puan Maharani sebagai warga kehormatan Sulut tahun 2016.

Kunjungan Puan Maharani memunculkan suara lantang dan terbuka: Sulut memilih Puan Maharani pengganti Jokowi.

Wakil Walikota Tomohon, Sulut, Wenny Lumentut (dari Partai Gerinda) secara terbuka dan informal mengatakan, Puan adalah calon presiden untuk pilpres 2024.

Menurut jadwal, Puan akan bersafari ke sejumlah provinsi kandang banteng lainnya, antara lain kembali ke Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat dan Tengah serta Jawa Timur.

Tapi para pengamat memprediksi, suara lantang di Sulut tidak akan terulang di wilayah lainnya. Kita tunggu.

Tapi sampai di sini dalam tulisan ini, pembaca diharapkan bisa menebak mengapa Puan perlu ke Manado lebih dahulu dalam safarinya.

Calon dari dalam partai, kebanggaan

Kamis, 10 Juni 2021, saya bertemu seorang pengamat politik yang mengatakan, setelah Presiden Joko Widodo menarik Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masuk dalam kabinetnya, hampir semua partai politik ingin memunculkan capresnya dari partai mereka masing-masing.

“Walaupun hasil survei calon mereka rendah, tapi ini bisa menjadi alat tawar di kemudian hari. Walapun nanti kalah calon mereka dalam pilpres, ini bisa jadi alat tawar untuk kabinet mendatang atau posisi lain di pemerintah, paling tidak jadi komisaris perusahaan BUMN,” kata sang pengamat ini.

Baca juga: Ini Jawaban Anies soal Pilpres 2024 yang Bikin Ridwan Kamil Tertawa

Sebuah sumber di pimpinan PDI Perjuangan pun di saat yang sama mengatakan, saat ini survei dari partai memperoleh hasil , Puan Maharani di atas 10 persen untuk capres 2024.

“Tapi yang paling penting, entah hasil pilpres seperti apa, kami partai harus punya calon sendiri dari hasil kesepakatan musyawarah partai. Kami sebagai partai terbesar harus punya kebanggaan dan kepercayaan diri dalam pencalonan presiden 2024,” demikian sumber itu.

Sumber dari pimpinan PDI Perjuangan lainnya mengatakan pencalonan Puan untuk Pilpres harus disosialisasikan sejak saat ini. Dimulai dari wilayah-wilayah kandang banteng bermata merah bermoncong putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com