Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Siapkan 5 Manajemen Kontingensi Penanganan Covid-19 di 13 Zona Merah

Kompas.com - 08/06/2021, 10:08 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah menyiapkan lima manajemen kontingensi dalam penanganan pandemi Covid-19 di 13 zona merah di Tanah Air.

Pertama, yaitu penjagaan kampung atau RT yang sudah menjadi klaster penyebaran SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Personel Polri bakal melakukan penjagaan dan patroli pada lokasi PPKM mikro atau desa dengan penambahan pasukan dari Polda dan Mabes Polri sesuai dengan pembagian zonanya masing-masing," kata Sigit dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Kapolri: Covid-19 Naik karena Klaster Kerumunan dan Masyarakat Kurang Disiplin

Kedua, yaitu memperkuat pelacakan dan memastikan ketersediaan tes swab antigen.

Sigit mengatakan, personel Polri/TNI bakal membantu melakukan percepatan tes swab PCR jika ada masyarakat yang dinyatakan reaktif Covid-19 setelah tes swab antigen.

"Bagi warga yang positif setelah swab antigen dilakukan tes swab RT-PCR per lima hari, baik yang gejala maupun OTG. Hal itu untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain," ujarnya.

Ketiga, manajemen tes swab PCR dan meningkatkan kecepatan hasil tes dari laboratorium.

Sigit menjelaskan, akan ada pengerahan mobil untuk tes swab PCR untuk membantu mempercepat pengujian laboratorium.

Baca juga: Kapolri Minta Penanganan Covid-19 di Kudus Lebih Intensif

Keempat, manajemen pasien yang reaktif atau positif Covid-19, dengan menentukan pasien yang bisa isolasi mandiri dan dirujuk ke rumah sakit.

Di Jawa Tengah, misalnya, pasien yang melakukan isolasi mandiri ditempatkan di Asrama Haji Donoyuda, Gedung Diklat Srondol, atau Gedung Islamic Center.

"Evakuasi yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isoman pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri," ujar Sigit.

Kelima, yaitu manajemen evakuasi pengangkutan pasien positif Covid-19 jika kasus terus meningkat dan klaster meluas.

Baca juga: Kapolri Luncurkan Lagu Polri Presisi, Jadi Sarana Sosialiasi Program ke Masyarakat

Sigit pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Penggunaan masker dengan disiplin akan dapat menekan angka penyebaran virus SARS-CoV-2," kata dia.

Diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, ada 13 daerah yang berstatus zona merah hingga Jumat (4/6/2021).

"Dalam periode ini, terjadi kenaikan jumlah kabupaten/kota di zona merah atau zona risiko tinggi, yakni dari yang sebelumnya 10 kabupaten/kota menjadi 13 kabupaten/kota," ujar Wiku.

Tiga belas zona merah Covid-19 tersebut adalah Dairi, Sumatera Utara; Palembang dan Prabumulih, Sumatera Selatan; Solok, Kota Solok, Agam, Pasaman Barat, Sumatera Barat; dan Pekanbaru, Riau.

Kemudian, Batam, Kepulauan Riau; Melawi, Kalimantan Barat; Kudus, Jawa Tengah; Tanjung Jabung Barat, Jambi; dan Bengkulu Utara, Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com