Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Komisi IV DPR RI Dukung Poltek KP Karawang Jadi Kampus Eduwisata dan Pusat Inovasi

Kompas.com - 06/06/2021, 10:46 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Karawang pada Jumat (4/6/2021).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI Masa Sidang V Tahun Sidang 2020-2021 dan diikuti oleh rombongan ketua, wakil ketua, dan anggota Komisi IV DPR RI.

Rombongan Komisi IV DPR RI pun mendapat sambutan baik dari Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja yang didampingi oleh Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) Bambang Suprakto dan Direktur Politeknik KP Karawang Moch Nurhudah.

Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI H. Dedi Mulyadi menyampaikan keinginannya agar Poltek KP Karawang menjalin jaringan dengan daerah pantai, danau, dan daerah produsen perikanan budidaya.

Baca juga: Kunjungi Poltek KP Pariaman, Menteri Trenggono Minta Generasi Muda Bangun Jiwa Wirausaha

Dalam sambutannya, Dedi mengatakan hal tersebut bisa diwujudkan dengan mengalokasikan taruna dan taruni dari daerah yang memiliki produksi perikanan, baik air tawar maupun laut, sehingga mereka dapat menjadi pelopor perubahan budidaya ikan dan kenelayanan dengan teknologi yang kuat.

Dedi pun mengimbau Poltek KP Karawang untuk mengalokasikan taruna dan taruni dari tiap daerah di Jawa Barat seperti Cirebon, Sukabumi, Cianjur, dan Garut agar dapat menuntut ilmu di kampus tersebut.

Bahkan, Dedi juga mendorong anggota DPR RI untuk mengajak pemuda dan pemudi dari daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk bersekolah di Poltek KP Karawang.

Tak hanya itu, Dedi juga menyarankan agar Poltek KP Karawang membuka jurusan baru, yakni perkapalan. Sebab, teknologi perkapalan di Indonesia saat ini masih perlu banyak pengembangan.

"Problem teknologi khususnya perkapalan menjadi problem kita. Saya harapkan ke depan, politeknik ini juga ada jurusan perkapalan. Jurusan yang (dapat) membuat kapal khusus kapal nelayan dari mulai harga terendah sampai tertinggi,” kata Dedi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: Dorong Ekonomi Masyarakat, Menteri KP Minta Aktivitas Usaha di PPS Bungus Ditingkatkan

Dedi juga berharap, Poltek KP Karawang dapat menjadi lokasi eduwisata yang menyajikan informasi seputar inovasi, teknologi, dan pengetahuan di lingkup kelautan dan perikanan.

Dengan bantuan teknologi digital dan audio visual yang menarik, Dedi meyakini bahwa Poltek KP Karawang dapat menjadi lokasi eduwisata yang menarik di kalangan generasi milenial.

"Sudah saatnya, seluruh lembaga pendidikan memiliki basis pariwisata. Yang penting, caranya adalah desain bangunan, tata letak halamannya, kolamnya pagarnya, semuanya harus dibikin estetik," ujar Dedi.

Dedi berharap, ke depan Poltek KP Karawang dapat terus berkembang, siswanya semakin bertambah, dan tenaga pengajar serta seluruh pegawainya semakin sejahtera.

Baca juga: Menteri KP Optimistis Budidaya Lobster di Lombok Mampu Imbangi Vietnam

Usai Dedi menyampaikan sambutannya, acara kunjungan kerja tersebut dilanjutkan dengan melakukan tebar benih ikan pasupati dan nila di kolam Poltek KP Karawang yang digunakan sebagai media belajar para taruna/i.

Sebagai informasi, benih ikan tersebut merupakan hasil inovasi dari Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI).

Penebaran benih ikan pasupati dan nila di kolam Poltek KP Karawang.Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan Penebaran benih ikan pasupati dan nila di kolam Poltek KP Karawang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com