Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Komisi IV DPR RI Dukung Poltek KP Karawang Jadi Kampus Eduwisata dan Pusat Inovasi

Kompas.com - 06/06/2021, 10:46 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Selanjutnya, anggota Komisi IV DPR melakukan peninjauan terhadap teaching factory (TEFA) yang menjadi metode pembelajaan unggulan di Poltek KP Karawang

Untuk diketahui, TEFA memiliki komposisi belajar yang terdiri dari 30 persen teori dan 70 persen praktek. Para taruna/i dapat mempraktikkan teori yang disimulasikan seperti dunia kerja pada industri kelautan dan perikanan.

Baca juga: Menteri KP Minta TNI AL Optimalkan Potensi Budidaya Perikanan di Pesisir

Melalui TEFA, para siswa yang lulus dari Poltek KP Karawang diharapkan siap untuk berwirausaha atau bekerja di sektor kelautan dan perikanan.

Adapun TEFA yang pertama dikunjungi adalah TEFA Pengolahan. Dalam TEFA Pengolahan, siswa mempraktikkan berbagai teknik pengolahan hasil kelautan dan perikanan.

Saat kunjungan kerja berlangsung, para taruna dan taruni sedang melakukan praktik mengolah bandeng tanpa duri dan mengekstrak ikan gabus. Anggota Komisi IV DPR RI pun berkesempatan mencoba produk olahan yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi tersebut.

Pada sesi berikutnya, anggota Komisi IV DPR RI meninjau pengolahan garam sekaligus bertemu dengan pelaku usaha garam lokal Karawang yang bekerja sama dengan Poltek KP Karawang.

Baca juga: Kembangkan Perikanan di Kabupaten Limapuluh Kota, BRPI Budidayakan Gurame Hibrida Unggul

Dalam sesi tersebut, anggota Komisi IV DPR RI berharap ke depannya pemasaran berbagai produk inovasi turunan garam yang dihasilkan oleh taruna dan taruni Poltek KP Karawang dapat diserap lebih luas di masyarakat.

Rombongan Komisi IV DPR RI juga melakukan kunjungan ke TEFA Budidaya yang memaparkan mengenai alur pengajaran teknik budidaya ikan ekonomis tinggi, baik ikan konsumsi maupun hias.

Teknik budidaya ikan yang dipraktikkan pada saat kunjungan kerja berlangsung di antaranya adalah budidaya ikan patin pasupati dan nila untuk ikan konsumsi, juga ikan mas koki dan ikan cupang untuk kategori ikan hias.

Kunjungan selanjutnya adalah TEFA Mesin yang menampilkan inovasi kincir air yang dihasilkan oleh taruna dan taruni Poltek KP Karawang. Kincir air hasil inovasi ini diklaim memiliki usia pakai yang jauh lebih lama daripada yang sudah ada di pasaran saat ini.

Baca juga: Menteri KP Jamin Pemasangan Kabel dan Pipa Bawah Laut Lebih Tertata

Sesi kunjungan kerja tersebut pun diakhiri dengan melakukan penanaman berbagai pohon buah sebagai kenang-kenangan. 

Pohon yang ditanam juga menjadi simbol untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan, kemampuan, dan sikap para taruna dan taruni sehingga kelak dapat membuahkan hasil sebagai penggerak majunya sektor kelautan dan perikanan di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com