Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Penelitian KKP Hasilkan “Mustika”, Ikan Mas yang Tumbuh Cepat dan Tahan Penyakit

Kompas.com - 04/06/2021, 20:41 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan sejumlah penelitian hingga menghasilkan ikan mas super dengan nama “Mustika”.

“Mustika” adalah Ikan Mas Rajadanu yang sangat tahan terhadap infeksi penyakit Koi Herpes Virus (KHV).

Peningkatan ketahanan KHV ikan mas ini dilakukan melalui program seleksi berdasarkan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1*05.

Ikan Mas Mustika merupakan strain baru ikan mas unggul dengan pertumbuhan cepat hasil inovasi riset pemuliaan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) BRSDM.

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, penelitian yang dilakukan pihaknya dalam rangka mendukung tiga program prioritas KKP.

Baca juga: Dorong Produktivitas Budidaya Perikanan di Pasaman, KKP Galakkan Program Pakan Mandiri

Tiga program prioritas tersebut, yaitu: peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor, dan pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal.

Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) KKP Yayan Hikmayani menambahkan, pihaknya terus melakukan penelitian untuk mendukung tiga terobosan KKP, baik riset perikanan tangkap maupun budidaya.

Dia mengatakan, inovasi yang ada terus dikembangkan untuk menghasilkan komoditas terbaik. Dalam hal ini, ikan mas Mustika merupakan salah satu hasil riset perikanan budidaya yang mendukung program prioritas KKP nomor dua dan tiga.

Ikan mas Mustika dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24/KEPMEN-KP/2016,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Kembangkan Perikanan Budidaya, KKP Latih Masyarakat Banten dan Jatim

Selanjutnya, pemanfaatan dan pengembangan varietas unggul tersebut terus dilakukan hingga kini untuk meningkatkan kualitas dan antisipasi kegagalan panen yang disebabkan wabah penyakit KHV.

Keunggulan Mustika

Kepala BRPI Joni Haryadi mengatakan, Ikan Mas Mustika memiliki berbagai keunggulan. Pertama, persentase marka molekuler gen Major Histocompatibility Complex Class II (MHC-II) sebesar 100 persen.

Kedua, daya tahan terhadap infeksi KHV tinggi (survival rate uji tantang 98,89 persen). Ketiga, pertumbuhan relatif cepat (specific growth rate/SGR atau laju pertumbuhan spesifik 3,01-3,62 persen bobot/hari).

Keempat, efisiensi pakan tinggi (Feed Conversion Ratio/FCR 1,24-2,38). Kelima, produktivitas pembesaran tinggi (lebih tinggi 5-67 persen dari pembanding). Keenam, toleransi terhadap cekaman lingkungan tinggi.

Baca juga: KKP Tangkap Pelaku Sport Fishing Ilegal Asal Malaysia di Perairan Sebatik

Joni juga mengatakan, ikan mas mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain mencegah stunting, meningkatkan kemampuan otak dan daya ingat, baik untuk kesehatan jantung, cocok untuk menu diet, hingga mencegah penuaan dini.

“Selain pemanfaatan produk unggul tersebut, pembinaan kepada pembenih juga harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga penurunan kualitas genetik benih yang dihasilkan tidak kembali terulang,” sebutnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com