JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Rabu (2/6/2021).
Pertemuan tersebut tidak terlepas dari posisi Uni Eropa yang merupakan salah satu mitra penting Indonesia.
Retno mengatakan, pada tahun 2020, Uni Eropa merupakan mitra dagang ketiga terbesar, dengan nilai 25,5 miliar dollar AS dan investor terbesar keenam dengan nilai 1,9 miliar dollar AS dalam hampir 7.000 proyek.
"Indonesia dan UE memiliki banyak kesamaan nilai demokrasi, HAM, dan multilateralisme. Ini adalah pondasi kuat kerja sama Indonesia-Uni Eropa," ujar Retno usai pertemuan.
Dalam pertemuan, Indonesia dan Uni Eropa membahas beberapa isu, antara lain tentang komitmen mendorong nilai multilateralisme, khususnya dalam mengatasi pandemi.
Kedua negara sepakat bahwa dalam situasi dunia penuh tantangan ini, kerja sama dan kolaborasi menjadi sangat penting.
"Kami sepakat pentingnya terus mendukung akses vaksin yang adil dan merata melalui vaksin multilateral/COVAX Facility," kata Retno.
"Dunia memerlukan komitmen dan kepemimpinan global untuk melipatgandakan produksi vaksin, untuk menggalang dana bagi pengadaan vaksin multilateral, dan berbagi dosis," ujar dia.
Baca juga: Total 6.410.500 Dosis Vaksin AstraZeneca Jalur Covax Telah Diterima Indonesia
Dalam hal ini, kata Retno, Uni Eropa telah menunjukkan kepemimpinannya sehingga Indonesia pun terus menaruh perhatian terkait hal tersebut.
Bahkan, sebagai salah satu Co-Chair AMC Engagement Group, Retno pun menyampaikan apresiasi terhadap dukungan UE terhadap Covax Facility.
"Saya juga mendorong kerja sama Indonesia-UE dan ASEAN-UE untuk membangun ketahanan kesehatan di kawasan," kata dia.
Antara lain, melalui penguatan sistem kesehatan, penguatan kapasitas kesehatan, dan penguatan mekanisme kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi di masa mendatang.
Selain masalah kesehatan, pertemuan juga membahas tentang kerja sama ekonomi yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Kemudian, tentang komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi hingga berbagai isu kawasan dan internasional.
Baca juga: Pertemuan Covax, Menlu Sampaikan Pentingnya Pendanaan bagi Kebutuhan Vaksin Negara Berkembang