Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: PDI-P dan Gerindra Sudah "Kawin Gantung", Tinggal Tunggu Peresmian

Kompas.com - 29/05/2021, 13:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, wacana koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang besar kemungkinan akan terjadi.

Qodari menyebut, hubungan antara PDI-P dan Gerindra pun sudah seperti 'kawin gantung' dan tinggal diresmikan saat Pilpres 2024 sudah di depan mata.

"Menurut saya, hampir pasti PDI-P ini berkoalisi dengan Gerindra, bahkan istilahnya PDI-P dan Gerindra ini sudah kawin gantung begitu, tinggal menunggu peresmian saja di tahun 2024 yang akan datang," kata Qodari saat dihubungi, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Saling Membuka Peluang, Akankah PDI-P dan Gerindra Usung Prabowo pada Pilpres 2024?

Menurut Qodari, ada tiga hal yang membuat koalisi PDI-P dan Gerindra sangat mungkin terwujud.

Pertama, ia menilai PDI-P dan Gerindra memiliki kesamaan ideologi yakni sebagai partai nasionalis yang memproteksi kelompok menengah ke bawah.

Kedua, Qodari menyebut ada kedekatan pribadi antara Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Ketiga, Prabowo juga memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo yang diusung oleh PDI-P dalam dua pilpres terakhir menghadapi Prabowo.

"Walaupun rival dua kali. sesungguhnya keduanya sangat dekat dan saling membantu satu dengan yang lain ketika dibutuhkan," kata Qodari.

Setelah koalisi hampir dipastikan terwujud, Qodari menilai, ada dua opsi yang dapat diambil oleh dua partai pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Soal Koalisi dengan Gerindra untuk Usung Prabowo, Hasto: Kami Membuka Diri

Pertama, ada kemungkinan Jokowi dan Prabowo berduet sebagai pasangan capres dan cawapres bila amendemen Undang-Undang Dasar 1945 terwujud.

"Kemungkinannya akan melawan kotak kosong karena kalau Jokowi dan Prabowo itu bergabung maka kemungkinan partai politik yang tersisa tidak bisa memenuhi syarat 20 persen untuk mengajukan calon lain," kata dia.

Opsi yang kedua, Prabowo akan dipasangkan dengan figur dari PDI- P yang akan mengisi posisi calon wakil presiden.

Qodari menilai, figur yang paling berpeluang untuk mendampingi Prabowo adalah Ketua DPR Puan Maharani, terlebih setelah peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencalonkan diri sebagai presiden tertutup imbas konflik dengan pengurus PDI-P.

Namun, Qodari menekankan, figur yang memperoleh tiket pencalonan presiden dari PDI-P masih belum dipastikan karena sangat tergantung oleh restu Megawati.

"Perjalanan politik, pendaftaran calon masih Juni 2023 jadi dilihat dinamika dua tahun ke depan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, PDI-P dan Gerindra telah sama-sama membuka peluang untuk berkoalisi dan mengusung Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Prabowo Bersama PDI-P, Pengamat: Terwujud bila PDI-P Rela Nomor Dua

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, peluang itu terbuka karena hubungan baik antara kedua partai.

"Hubungan kita yang baik dengan PDI-P, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari kompas.tv.

“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” ucap dia. 

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memberi lampu hijau atas kemungkinan koalisi PDI-P dan Gerindra.

"Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com