Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Koalisi PDI-P Gerindra Dinilai untuk Melihat Respons Publik

Kompas.com - 28/05/2021, 13:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengaku, belum melihat keseriusan bahwa Partai Gerindra dan PDI-P akan berkoalisi menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, ia melihat bahwa dalam politik, terdapat banyak kemungkinan untuk bisa memutuskan koalisi. 

"Di politik selalu ada banyak kemungkinan. Soal peluang Gerindra dan PDI-P bersatu? Bisa bersatu, bisa juga tidak. Semua masih saling menjajaki soal kemungkinan menangnya," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Prabowo Bersama PDI-P di Pilpres 2024

Ujang juga menyinggung berbagai persepsi publik yang menunjukkan wacana koalisi Gerindra dan PDI-P semakin memperjelas duet antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani pada 2024.

Menurut dia, dalam politik, spekulasi duet Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024 juga belum jelas kemungkinannya.

"Dan apakah mungkin Prabowo-Puan? Bisa jadi, bisa juga tidak. Semua masih belum jelas, masih sumir. Karena elektabilitas capres juga belum ada yang menyentuh 70 persen," jelasnya.

Ujang melihat bahwa hingga kini, terkait pencapresan atau siapa tokoh yang akan berpasangan dalam Pilpres 2024 masih misterius.

Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa wacana yang dipaparkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani masih berupa pendekatan.

"Mereka masih saling pendekatan saja, masih saling cari kecocokan," terangnya.

Ia mengatakan, dalam politik, justru tak baik apabila soal pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) itu diumumkan di awal.

Dasarnya, Ujang menilai bahwa hal itu justru akan mempermudah bagi lawan politik untuk menyerang koalisi tersebut.

Baca juga: Tanggapi Hasil Survei, Gerindra: Prabowo Tak Pernah Berupaya Menaikkan Elektabilitas

"Jika pasangannya sudah ketahuan di awal atau sejak saat ini, maka akan mudah bagi lawan politik untuk membusuk-busukinya," ucap dia.

Di sisi lain, ia menambahkan, wacana koalisi Partai Gerindra dan PDI-P bergulir hanya sebagai cara untuk mengecek ombak.

Partai Gerindra, kata Ujang, bisa saja ingin melihat sebesar apa respons publik atas wacana tersebut.

"Gerindra tak mungkin hanya punya satu skenario. Seperti skenario ingin bersama PDI-P. Tapi juga pasti punya skenario lain. Skenario dengan partai lain," nilai Ujang.

"Semua sedang menge-test dan menguji sejauh mana kemungkinan-kemungkinan politik akan terjadi," sambungnya.

Diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya mewacanakan adanya peluang bagi partainya untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama PDI Perjuangan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Muzani mengatakan, peluang itu terbuka karena komunikasi politik antara kedua partai berada dalam keadaan baik.

Baca juga: Wacana Koalisi PDI-P dan Gerindra, Nasdem: Sah Saja, Dinamika Partai Berbeda

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari Kompas.tv.

“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” tambahnya.

Dorongan itu karena adanya keinginan seluruh kader agar Prabowo Subianto kembali maju pada Pilpres 2024.

Hal itu didapat melalui rapat pimpinan nasional dan kongres luar biasa Partai Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com