JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut, tindakan kekerasan kali ini disebabkan oleh proses pengadilan kontroversial yang mengakibatkan pengusiran empat keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, di Yerusalem Timur.
"Pengusiran ini bukanlah kebijakan parsial yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian yang integral dari tindakan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang bertentangan dengan norma, hak asasi manusia dan hukum internasional," kata Syaikhu dalam konferensi pers, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Anggota Komisi I DPR Dukung Upaya Pemerintah Bantu Selesaikan Agresi Israel ke Palestina
Syaikhu mengatakan, gelombang protes rakyat Palestina terhadap tindakan pengusiran dan perampasan pemukiman warga sipil direspons dengan tindakan kekerasan oleh aparat Israel.
Tindakan kekerasan tersebut, memuncak ketika satuan militer Israel melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyat Palestina yang sedang melakukan Ibadah shalat tarawih di Mesjid Al-Aqsa hingga menimbulkan korban.
Sejak insiden tersebut hingga saat ini, Syaikhu menyebut, tecatat 145 warga sipil Palestina meninggal dunia. Sebanyak 41 di antaranya adalah anak-anak dan sekitar 950 warga sipil terluka serta lebih dari 1.000 warga sipil mengungsi.
Atas kejadian tersebut, PKS mengutuk keras tindakan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
"Kami mengutuk keras serangan rezim Zionis Israel yang brutal dan sistematis kepada rakyat Palestina di Gaza," ucap Syaikhu.
Baca juga: Jokowi: Agresi Israel terhadap Palestina Harus Dihentikan
Syaikhu menyatakan, Israel juga terbukti secara jelas dan meyakinkan telah melakukan tindakan pengusiran dan perampasan pemukiman secara ilegal.
Selain itu, menurut dia, Israel juga melakukan pembunuhan massal serta pembersihan etnis warga sipil Palestina baik warga muslim maupun nonmuslim, termasuk perempuan dan orang tua.
"Tindakan agresi militer Zionis Israel juga menghancurkan berbagai sarana ibadah, sekolah, rumah sakit, dan gedung milik jurnalis yang meliput secara damai di Gaza, Palestina," ucap dia.
Diberitakan, konflik Israel dan Palestina kembali memanas sejak Senin (10/5/2021).
Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Selasa 18 Mei, Buruh Akan Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina
Israel meningkatkan pengerahan pasukan dan tank di dekat kantong Palestina yang terkepung.
Melansir Al-Jazeera, hingga Sabtu (15/5/2021) pagi setidaknya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak-anak, telah tewas. Sementara itu sebanyak 920 orang cedera.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.