Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutuk Keras Serangan Israel ke Palestina, PKS: Tindakan Israel Bertentangan dengan Norma, HAM, dan Hukum Internasional

Kompas.com - 16/05/2021, 17:23 WIB
Irfan Kamil,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut, tindakan kekerasan kali ini disebabkan oleh proses pengadilan kontroversial yang mengakibatkan pengusiran empat keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, di Yerusalem Timur.

"Pengusiran ini bukanlah kebijakan parsial yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian yang integral dari tindakan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang bertentangan dengan norma, hak asasi manusia dan hukum internasional," kata Syaikhu dalam konferensi pers, Minggu (16/5/2021).

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Dukung Upaya Pemerintah Bantu Selesaikan Agresi Israel ke Palestina

Syaikhu mengatakan, gelombang protes rakyat Palestina terhadap tindakan pengusiran dan perampasan pemukiman warga sipil direspons dengan tindakan kekerasan oleh aparat Israel.

Tindakan kekerasan tersebut, memuncak ketika satuan militer Israel melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyat Palestina yang sedang melakukan Ibadah shalat tarawih di Mesjid Al-Aqsa hingga menimbulkan korban.

Sejak insiden tersebut hingga saat ini, Syaikhu menyebut, tecatat 145 warga sipil Palestina meninggal dunia. Sebanyak 41 di antaranya adalah anak-anak dan sekitar 950 warga sipil terluka serta lebih dari 1.000 warga sipil mengungsi.

Atas kejadian tersebut, PKS mengutuk keras tindakan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

"Kami mengutuk keras serangan rezim Zionis Israel yang brutal dan sistematis kepada rakyat Palestina di Gaza," ucap Syaikhu.

Baca juga: Jokowi: Agresi Israel terhadap Palestina Harus Dihentikan

Syaikhu menyatakan, Israel juga terbukti secara jelas dan meyakinkan telah melakukan tindakan pengusiran dan perampasan pemukiman secara ilegal.

Selain itu, menurut dia, Israel juga melakukan pembunuhan massal serta pembersihan etnis warga sipil Palestina baik warga muslim maupun nonmuslim, termasuk perempuan dan orang tua.

"Tindakan agresi militer Zionis Israel juga menghancurkan berbagai sarana ibadah, sekolah, rumah sakit, dan gedung milik jurnalis yang meliput secara damai di Gaza, Palestina," ucap dia.

Diberitakan, konflik Israel dan Palestina kembali memanas sejak Senin (10/5/2021).

Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Selasa 18 Mei, Buruh Akan Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

Israel meningkatkan pengerahan pasukan dan tank di dekat kantong Palestina yang terkepung.

Melansir Al-Jazeera, hingga Sabtu (15/5/2021) pagi setidaknya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak-anak, telah tewas. Sementara itu sebanyak 920 orang cedera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com