JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Lebaran 1442 Hijriah merupakan tahun kedua yang dihabiskan di Graha Badan Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selama dua tahun terakhir, kantor tersebut juga sekaligus sebagai markas Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
“Tidak ada yang pulang. Kita takbiran di kantor, besoknya sholat Id di lantai 15. Tolong atur, batasi jamaah,” Doni Monardo sebagaimana dituturkan tenaga ahli BNPB, Egy Massadiah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/5/2021).
Pesan itu ditujukan kepada tim kerja lantai 10, Graha BNPB tempat Doni berkantor.
Secara protokol, kondisi itu relatif bukan hal baru.
Baca juga: Jokowi Shalat Id di Istana Bogor, Anggota Paspampres Bertindak sebagai Imam dan Khatib
Sebab, kegiatan yang sama pernah dilakukan saat Lebaran tahun lalu. Kamis ini, shalat Id di kantor yang kedua dalam suasana pandemi.
Pada Kamis pagi, sekitar 20-an orang melakukan shalat Id di lantai 15 Graha BNPB, tepatnya di Auditorium Sutopo Purwo Nugroho.
Mereka termasuk Sestama BNPB Lilik Kurniawan, Karo Hukum Zaherman, Karo Umum Andi Eviana, Kolonel Czi Budi Irawan, dan Kolonel Arh Hasyim Lalhakin.
Bertindak sebagai imam dan khatib, Ustadz Prof. Dr. Muslihun Ihsan, MM.
Auditorium Sutopo Purwo Nugroho yang berkapasitas 500 orang, lengang dengan jumlah jamaah yang hanya 20-an orang.
Meski demikian, peserta shalat Id tampak khusyuk.
Mungkin dalam hati masing-masing dari mereka ada yang terasa kurang karena ketidakhadiran anggota keluarga.
Baca juga: Shalat Id di Rumah Dinas Bareng Keluarga, Ketua DPR Ingatkan Berbagi Kebahagiaan di Masa Pandemi
Menurut Egy Massadiah, pada Lebaran tahun lalu justru jumlah jemaah lebih sedikit, yakni 10 orang.
Usai shalat Id, khatib berkhotbah. Khatib berdiri di atas mimbar yang telah dipasangi dinding aklirik tembus pandang, demi menjaga paparan droplet saat khotbah.
Materi yang disampaikan seputar hakikat Idul Fitri dikaitkan dengan momentum pandemi.