"Misalnya, semua WNA tidak boleh masuk baik itu dari China dan India. Lalu bagaimana vaksin kita, bagaimana kemudian bahan-bahan perobatan kita. Kan tidak sesederhana itu bahwa kita membandingkan antara kasus larangan mudik dengan warga negara asing yang masuk ke sini," ujarnya.
Selain itu, terkait WNA China yang masuk ke Indonesia dalam beberapa hari terakhir, ia melihat mereka tidak menggunakan pesawat komersil, melainkan charter atau sewaan.
Namun, lebih dari itu, Rahmad menilai bahwa pemerintah perlu menjelaskan secara transparan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kegaduhan terkait kehadiran WNA di tengah larangan mudik.
"Ini kan sudah masuk polemik, dan sudah memunculkan sorotan dari masyarakat. Saya kira ini perlu penjelasan yang lebih transparan kepada masyarakat biar tidak menimbulkan kegaduhan seolah-olah mudik dilarang, tetapi WNA diperbolehkan masuk," tutur dia.
Diketahui, pemerintah resmi melarang mudik bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berlaku mulai Kamis (6/5/2021) hingga Senin (17/5/2021).
Namun, publik mempertanyakan kebijakan ini karena tetap diizinkannya WNA masuk Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi membenarkan ada 85 WNA asal China yang tiba di Indonesia, Selasa (4/5/2021) dengan pesawat sewaan.
"Benar pada Selasa, 4 Mei 2021 Jam 14.55 WIB telah mendarat 85 WN China dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta," kata Angga kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Namun, Angga menegaskan seluruh warga negara China itu telah melewati pemeriksaan sesuai protokol kesehatan sebelum pemeriksaan keimigrasian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.