Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PKB dan Presiden PKS Bertemu, Ini yang Dibahas

Kompas.com - 28/04/2021, 21:33 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melanjutkan silaturahim kebangsaan ke Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Setibanya di Kantor PKB, Presiden PKS Ahmad Syaikhu diterima langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beserta jajarannya.

Syaikhu mengatakan, dalam pertemuan itu PKS dan PKB sepakat untuk bersinergi menampilkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam moderat yang rahmatan lil 'alamin.

Baca juga: PKB dan PKS Akan Bertemu Rabu Sore, Jazilul: Tak Ada Agenda Politik

"Kita mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk bersama-sama menampilkan nilai-nilai Islam moderat yang rahmatan lil 'alamin dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Syaikhu dilansir dari keterangan tertulisnya, Rabu (28/4/2021).

Ia juga mengingatkan agar negara memberikan penghormatan atas jasa-jasa para pahlawan nasional, termasuk para ulama yang berjuang dan berkorban melawan penjajahan.

"Salah satunya adalah Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU, sebagai bentuk penghormatan, memastikan beliau masuk dalam dokumen Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemendikbud," ujarnya.

Selain itu, PKS juga mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi keuangan syariah dan pusat industri halal dunia.

Menurut dia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus mampu menjadi destinasi utama investasi syariah dunia dan wisata halal global.

Dalam kesempatan yang sama, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menyambut baik silaturahim dengan PKS.

Cak Imin mengatakan, selama ini PKB dan PKS sudah bekerja sama secara produktif di DPR.

"Selain di parlemen, PKB dan PKS bisa membantu membangkitkan semangat keumatan di berbagai aspek. PKB dan PKS dalam hal ini banyak memiliki titik kesamaan," kata Cak Imin.

Baca juga: Presiden PKS Usul Pembebasan Pajak Sepeda Motor dan Peningkatan PTKP

Adapun dalam pertemuan itu Syaikhu didampingi oleh Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini.

Kemudian, Ketua Bidang PKK DPP PKS Kurniasih Mufida, Ketua Bidang BPU DPP PKS Ali Ahmadi, Ketua Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Mardani Ali Sera.

Serta Wasekjen Moh Rozaq Asyhari dan Soegeng Susilo, Kepala Kantor Staf Presiden PKS Pipin Sopian dan Staf Khusus Presiden PKS Muhsinin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com