Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Risau dengan Partai Ummat, PAN: Ideologi Kami Beda

Kompas.com - 26/04/2021, 19:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik hadirnya Partai Ummat dalam kancah perpolitikan nasional yang akan ditandai dengan deklarasi pada Kamis (29/4/2021).

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya mengucapkan selamat datang atas hadirnya Partai Ummat.

"Selamat datang. Ahlan wa sahlan, kepada Partai Ummat yang resmi dideklarasikan," kata Yoga kepada Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Yoga mengaku, partainya sama sekali tidak terganggu dan tidak risau dengan hadirnya Partai Ummat.

Hal ini dikarenakan kedua partai memiliki ideologi berbeda.

"Pertama, ideologi politik PAN dan Partai Ummat berbeda. PAN berideologi Nasionalis Relijius, sedangkan Partai Ummat berideologi Islam," ucapnya.

Baca juga: Partai Ummat Akan Deklarasi, PKB: Mari Berkompetisi Sehat

Perbedaan ideologi politik partai, lanjut Yoga, juga akan menyebabkan berbedanya basis sosial di masyarakat.

"Basis konstituen tentu berbeda," imbuh dia.

Kedua, Yoga menyebut bahwa kader dan pengurus PAN dari pusat sampai daerah tetap solid, kompak, berkomitmen, dan militan sebagai pejuang partai.

Menurutnya, tidak ada anggota legislatif dan eksekutif PAN yang menyatakan keluar dari partai.

"Karena kader PAN itu rasional dan berakal sehat sehingga mereka secara obyektif dapat menilai dengan benar tentang masa depan politiknya," nilai Yoga.

Kendati demikian, ia mengakui bahwa ada mantan anggota PAN yang kini terlibat di Partai Ummat. Namun, jumlahnya hanya sedikit dan tidak signifikan.

Yoga sekali lagi menekankan, partainya dengan senang hati menerima kehadiran Partai Ummat.

Ia berharap, hadirnya Partai Ummat dapat meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Partai Ummat Akan Dideklarasikan, PPP: Stok Lama Packaging Baru

"Praktik demokrasi dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi tujuan pembangunan nasional tergantung dari keberadaan partai politiknya," harap Juru Bicara PAN ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com