Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Varian Baru Virus Corona Ditemukan Hampir di Semua Provinsi Indonesia

Kompas.com - 23/04/2021, 06:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa varian baru virus corona saat ini sudah tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia.

Varian baru virus tersebut umumnya menyebar di kota-kota besar di Tanah Air.

"Saat ini saja sebaran varian sudah hampir ditemukan di semua provinsi di Indonesia dan mendominasi di provinsi yang memiliki kota-kota besar berpenduduk padat, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: 127 WN India Masuk ke Indonesia di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Untuk diketahui, sejumlah varian baru virus corona telah ditemukan di Indonesia. Varian baru virus itu misalnya B1525, varian B.1.1.7, dan varian E484K.

Dengan adanya situasi ini, pemerintah mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri untuk tidak kembali ke Tanah Air selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2021 jika tak ada kepentingan mendesak.

Dikhawatirkan, perjalanan WNI dari luar negeri menyebabkan masuknya imported case.

"Satgas tidak menganjurkan masyarakat melakukan perjalanan lintas negara dalam masa pandemi ini, karena interaksi dengan orang yang kita temui khususnya selama perjalanan berpotensi besar menyebabkan penularan baru yang tidak disadari," ujar Wiku.

Untuk mencegah masuknya varian baru virus corona, pemerintah pun memberlakukan serangkaian penapisan terhadap WNI yang masuk ke Tanah Air.

Baca juga: Penambahan 5.720 Kasus Covid-19, Varian Baru B.1.617 Belum Terdeteksi di Indonesia

Mekanisme penapisan dilakukan secara berlapis sesuai dengan bunyi Surat Edaran Satuan Tugas Nomor 8 Tahun 2021.

Pertama, dilakukan sejumlah pemeriksaan di antaranya suhu tubuh, dokumen perjalanan berupa tanda pengisian e-HAC, surat tanda negatif Covid-19 maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan, dan dokumen perjalanan internasional pendukung. Dilakukan pula tes PCR ulang.

Kedua, dilakukan karantina selama 5×24 jam dari waktu kedatangan WNI. Ketiga, pasca masa karantina, dilakukan tes PCR ulang kedua.

"Perlu digarisbawahi bahwa selama proses penapisan dilakukan, jika terdapat pelaku perjalanan yang terdeteksi positif dari salah satu tes PCR ulang yang dilakukan, maka akan langsung dirujuk untuk perawatan segera di rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat," kata Wiku.

Baca juga: Satgas Sebut Varian Virus Corona B.1.617 atau Mutasi Ganda India Belum Ditemukan di RI

Meski pemerintah telah menyusun serangkaian mekanisme penapisan, Wiku tetap mengimbau WNI di luar negeri menunda kepulangan ke Indonesia dalam waktu dekat.

Meski hasil tes pelaku perjalanan menunjukan negatif Covid 19, potensi perubahan status dari negatif menjadi positif selama perjalanan tetap ada.

"Keberhasilan mencegah imported case yang berpotensi meningkatkan laju penularan Covid-19 ditentukan juga oleh kolaborasi antar negara dalam semangat solidaritas global menghadapi pandemi," kata Wiku.

Untuk diketahui, sejumlah varian baru virus corona telah ditemukan di Indonesia. Varian baru virus itu misalnya B1525, varian B.1.1.7, dan varian E484K.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com