Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penny Lukito, Kepala BPOM Pilihan Jokowi yang Ditemani Keberanian dan Modal Pendidikan

Kompas.com - 22/04/2021, 08:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Penny menceritakan, meniti karier di birokrasi pemerintahan bukan hal yang mudah. Setelah menjabat berbagai posisi di Bappenas, ia mengaku sempat tersingkir dan ditempatkan sebagai pejabat fungsional.

Ia menyayangkan hal tersebut sekaligus mempertanyakan alasan dirinya ditugaskan sebagai pejabat fungsional karena Penny merasa tidak melakukan kesalahan apa pun selama bekerja.

Luapan kekecewaannya juga dituangkan Penny di dalam tulisan-tulisan yang dimuat di majalah dan koran terkait kepemimpinan birokrasi hingga reformasi birokrasi.

"Kemudian saya datangi pimpinan, 'kenapa saya di fungsional?'. Karena di fungsional tidak bisa mengambil keputusan, tidak bisa bersuara, jadi saya minta dikasih tugas kalau saya fungsionalkan, kasih saya tugas," kata Penny Lukito.

Baca juga: LBM Eijkman Targetkan Vaksin Merah Putih Dapat Izin BPOM Pertengahan 2022

Alhasil, Penny dipercaya menjadi Komisi Nasional Perumusan Agenda Pembangunan Pasca Millenium Development Goals pada 2015.

Tak berhenti di Bappenas, Penny merasa sempat diperebutkan oleh mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Presiden Joko Widodo. Kala itu, ia terpilih sebagai eselon satu di Kemenko PMK setelah melewati seleksi.

Namun, Presiden Jokowi menahan pengangkatannya di Kemenko PMK dengan alasan akan ditugaskan sebagai Kepala BPOM.

"Padahal Bu Puan sudah semangat sekali wawancara saya dan dia senang sekali untuk saya jadi stafnya. Tapi akhirnya ditahan oleh Pak Presiden dan menugaskan (di BPOM) tapi harus ikut seleksi," ujarnya.

Baca juga: Hari Kartini, Tina Toon Cerita Pengalaman Terjun ke Politik hingga Megawati yang Menginspirasinya

Menjadi Kepala BPOM

Dilantik pada 20 Juli 2016, Penny mengatakan, saat itu muncul polemik dikarenakan Presiden Joko Widodo memilih BPOM dipimpin oleh sosok yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Farmasi.

Menurut Penny, kala itu Presiden Jokowi menyebutkan bahwa ditunjuknya ia sebagai Kepala BPOM untuk membawa perubahan dengan aspek manajerial yang baik.

"Itu pesan Pak Jokowi saat itu. Beliau terus mendukung BPOM percepatan perizinan dan mendukung perkembangan dunia usaha, menegakkan hukum tentunya," kata Penny.

Baca juga: Soal Vaksin Nusantara, BPOM: Harus Ada Perbaikan Dulu Sebelum Lanjut Uji Klinik Fase II

Penny mengatakan, memimpin BPOM adalah sesuatu yang menantang dan mengagetkan lantaran instansi tersebut sangat berbeda dari bidang yang sebelumnya digelutinya.

Namun, ada satu hal yang membuat dia yakin dapat mengemban amanah baru itu dengan baik, yaitu keberanian.

"Saya diberi Tuhan dengan keberanian, saya juga lihat saya terlalu berani mungkin," ujar dia.

Prinsip keberanian itu juga yang dia pegang saat memimpin BPOM yang merupakan lembaga dengan tanggung jawab besar akan keselamatan masyarakat. 

Baca juga: Hari Kartini, Kompolnas Harap Polri Tingkatkan Jumlah, Kualitas, dan Peran Polwan

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com