Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS: Jangan Atas Nama Investasi Hak-hak Buruh Dikorbankan

Kompas.com - 20/04/2021, 19:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu meminta agar hak-hak buruh dan pekerja serta kelestarian lingkungan hidup dikorbankan demi kepentingan investasi.

"Jangan atas nama investasi maka hak-hak buruh dan pekerja dikorbankan untuk kepentingan pemodal. Jangan atas nama investasi pelestarian lingkungan hidup diabaikan untuk kepentingan investor," kata Syaikhu dalam acara Tasyakuran 19 Tahun PKS, Selasa (20/4/2021).

Syaikhu menuturkan, Indonesia dibangun oleh para pendiri bangsa untuk memajukan kesejahteraan seluruh rakyat, bukan segelintir kelompok.

Baca juga: Bertemu Golkar dan PKS, PPP Akui Persiapan Jelang 2024

Untuk itu, ia mengingatkan pemerintahan harus diregulasi, diatur dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik agar tidak menjadi diktator yang merenggut sumber daya tanpa batas.

Ia mengatakan, pemerintah pun harus transparan dan akuntabel sehingga publik dapat mengakses seluruh proses pembuatan keputusan dan kebijakan publik.

"Tidak ada ruang gelap dalam proses penyusunan kebijakan publik sehingga rakyat merasa terabaikan, rakyat merasa tidak didengarkan, rakyat merasa ditinggalkan," kata dia.

Baca juga: Ahmad Syaikhu: Sikap Oposisi PKS Bukan karena Ingin Asal Beda

Syaikhu melanjutkan, pemerintahan yang bersih dan berwibawa adalah kunci keberhasilan pembangunan negara.

Sebab, pemerintahan yang bersih serta memiliki integritas dan kapasitas akan dapat menjalankan program-program pembangunan yang dibutuhkan dan dirasakan rakyat.

"Dan sebaliknya, pemerintahan yang korup dan buruk adalah sumber dari segala permasalahan rakyat," ujar Syaikhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com