JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) telah mencetak 36.077 dokumen kependudukan untuk warga terdampak bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Data tersebut disampaikan Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021).
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah bekerja sangat bagus di NTB dan NTT. Total 36.077 dokumen telah dibagikan kepada penduduk di sana yang terdampak bencana," kata Zudan.
Baca juga: Kemendagri Cabut Hak Akses Data Kependudukan dari 153 Lembaga
Zudan merincikan, hingga Minggu (18/4/2021) tim tanggap bencana Dukcapil di Kabupaten Bima berhasil mencetak 208 keping e-KTP 8.050 kartu keluarga, 100 akta kelahiran, dan dua akta kematian sehingga total yang dicetak sebanyak 8.360 dokumen.
Sementara tim tanggap bencana yang bertugas di Kabupaten Kupang, Flores Timur, Alor, dan Kabupaten Malaka di NTT berhasil mencetak 17.812 kartu keluarga, 1.436 e-KTP, 104 akta kematian, 492 akta lahir dan 126 akta kawin.
Sehingga, selama sepekan bekerja di NTT, tim Dukcapil pusat telah mencetak sebanyak 19.970 dokumen.
"Teman-teman semua yang sudah di sana mengorbankan waktu tidak berbuka puasa dan sahur bersama keluarga demi menolong masyarakat di sana. Semoga tetap sehat dan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dia.
Baca juga: Usulkan Status Bencana Nasional NTT, Pimpinan DPR: Percepat Pemulihan Ekonomi
Sebelumnya, sejumlah wilayah di NTT dilanda banjir bandang pada Minggu (4/4/2021). Total korban akibat bencana ini hingga Jumat (16/4/2021) tercatat ada 181 orang meninggal dunia, warga hilang sebanyak 47 orang, luka-luka 225 orang.
Banjir merendam ratusan rumah dan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah masih terus mengupayakan penanganan dampak bencana di NTT dan NTB.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan jumlah pengungsi di posko penampungan korban bencana dampak dari badai tropis siklon seroja di NTT tercatat 1.023 kepala keluarga atau 4.182 orang.
Baca juga: Kemendagri: 37.903.423 Penduduk Telah Melaporkan Golongan Darah
Jumlah pengungsi, kata dia, kian berkurang dari awal terjadinya bencana.
"Awalnya, jumlah pengungsi yang ada di posko berjumlah 7.425 kepala keluarga atau 58.914 jiwa," kata Viktor dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Jumat (16/4/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.