Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Korban Bencana NTT: Hati-hati Protokol Kesehatan, Semua Pakai Masker

Kompas.com - 09/04/2021, 17:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan warga terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar tetap disiplin menaati protokol kesehatan

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi kokasi banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, Jumat (9/4/2021).

"Saya melihat yang berkumpul di sini banyak sekali. Hati-hati protokol kesehatan, semua pakai masker ya," ujar Jokowi, sebagaimana dipantau dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Ke NTT, Presiden Jokowi Shalat Jumat Bersama Warga di Masjid Desa yang Terdampak Bencana

Pernyataan itu disampaikan Jokowi sambil memakai masker berwarna putih yang sebelumnya sempat dilepas untuk keperluan memberikan sambutan.

Menurut kepala negara, menjalankan protokol kesehatan penting untuk mencegah penularan Covid-19 di kawasan bencana.

"Agar yang namanya Covid tidak semakin menyebar di mana-mana, utamanya di NTT," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyebut, ada 71 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores.

Baca juga: Temui Korban Bencana Alam NTT, Jokowi: Saya Ucapkan Duka Mendalam

Selain itu, sebanyak lima orang sampai saat ini masih dalam pencarian.

Jokowi juga mengungkapkan permukiman warga yang terdampak bencana di Adonara akan direlokasi.

Untuk lokasi tujuan pemindahannya, masih akan diputuskan oleh Gubernur NTT bersama Bupati Flores Timur.

"Tetapi yang jelas Kementerian PU PR siap untuk membangun rumahnya secepat-cepatnya," tambah Jokowi.

Kota Kupang dan 21 kabupaten di Provinsi NTT dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor sebagai dampak dari Siklon Tropis Seroja sejak 2 April hingga 5 April 2021.

Bencana tersebut mengakibatkan ribuan orang mengungsi dan ratusan orang meninggal dunia.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat di provinsi itu terhitung mulai 6 April hingga 5 Mei 2021.

Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.

Baca juga: Jokowi: Relokasi dan Pembangunan Rumah Warga Terdampak Banjir NTT Dilakukan Secepatnya

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut total korban meninggal mencapai 163 orang dan 45 orang dinyatakan hilang atau masih dalam pencarian per Kamis (8/4/2021) malam.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, jumlah korban meninggal terbanyak ditemukan di Flores Timur, tepatnya di Pulau Adonara.

"Yang pertama Flores Timur terutama di pulau Adonara, yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal 71 orang, dan lima orang dinyatakan hilang," ujar Doni dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/4/2021) malam.

Selanjutnya, Doni mengatakan, di Kabupaten Lembata 43 orang meninggal dan 25 hilang, Kabupaten Alor 43 orang meninggal dan 14 hilang.

Kemudian, sebanyak enam orang meninggal di Kabupaten Malaka, kemudian tiga orang meninggal dan satu orang hilang di Kabupaten Kupang.

"Kota Kupang 6 orang meninggal, Kabupaten Sikka 1 orang meninggal, Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Rotendau masing-masing 2 orang meninggal," ucap Doni.

Baca juga: 45 Orang Hilang akibat Bencana di NTT, Jokowi: Saya Perintahkan Cari dan Temukan

Sementara itu, satu orang meninggal di Kabupaten Ngada dan Ende.

"Keseluruhan total korban meninggal 163 orang, dan 45 orang hilang di NTT," kata Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com