Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Lagi Hasil Investigasi Awal KNKT soal Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182...

Kompas.com - 01/04/2021, 05:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengungkapan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu memasuki babak baru.

Pasalnya, setelah lebih kurang dua bulan pencarian, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam pesawat tersebut akhirnya ditemukan.

CVR ditemukan pada Selasa (30/3/2021) malam, tak jauh dari lokasi ditemukannya flight data recorder (FDR) milik Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: KNKT: Black Box CVR Sriwijaya Air Ditemukan di Malam Terakhir Pencarian

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penemuan CVR ini merupakan upaya untuk mendapatkan data-data yang lebih detail mengenai jatuhnya pesawat.

Data CVR nantinya akan melengkapi data-data yang sebelumnya telah diperoleh dari FDR pesawat.

Adapun, FDR sudah lebih dulu ditemukan tim pencarian pada 12 Januari 2021 lalu, tiga hari pasca-Sriwijaya Air SJ 182 terjatuh.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun telah menyampaikan laporan pendahuluan terkait penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 yang diperoleh dari rekaman FDR.

Baca juga: KNKT Sebut Pencarian CVR Sriwijaya Air seperti Cari Jarum di Tumpukan Jerami

Laporan investigasi itu disampaikan KNKT pada 10 Februari 2021, usai menyelesaikan penelitian data FDR selama hampir satu bulan.

Untuk menyegarkan ingatan, berikut rangkuman hasil investigasi awal KNKT mengenai penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 berdasar rekaman FDR.

1. Throttle diduga bermasalah

Menurut investigasi KNKT, sebelum pesawat terjatuh, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri sempat bergerak mundur.

Kondisi ini terjadi saat pesawat berada di ketinggian 8.150 kaki dan 10.600 kaki.

Meski begitu, KNKT belum dapat menyimpulkan apakah kedua throttle pesawat mengalami kerusakan. Sebab, baik throttle kanan dan kiri sama-sama menunjukan ketidaknormalan atau anomali

Baca juga: KNKT Belum Bisa Pastikan soal Anomali Throttle Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo menjelaskan bahwa throttle sebelah kiri bergerak mundur terlalu jauh.

Di sisi lain, throttle sebelah kanan tidak bergerak dan terindikasi macet.

Dugaan kerusakaan throttle belum dapat disimpulkan sebab throttle tersambung dengan 13 komponen lain dalam bagian pesawat.

"Kami masih melakukan penyelidikan dari 13 komponen lain yang terkait dengan gerakan tuas tersebut," kata Nurcahyo dalam konferensi pers daring, 10 Februari 2021.

Baca juga: KNKT Mulai Keluarkan Memori Modul CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com