Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.864 Dokumen Perjuangan HAM Munir Diarsipkan Secara Digital

Kompas.com - 30/03/2021, 19:17 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengarsipkan 1.864 dokumen perjuangan mendiang pembela HAM, Munir Said Thalib.

Seribuan dokumen tersebut telah diarsipkan secara digital dan diberi nama Indeks Dokumentasi dan Arsip Hak Asasi Mansusia (Indah).

Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti menyampaikan, peluncuran arsip tersebut bertujuan memperkaya literasi terhadap sejarah perjalanan Munir dalam membela HAM di Tanah Air.

"(Arsip) untuk melihat bagaimana sejarah di masa lalu dan kalau Munir selalu mengingatkan kita soal melawan lupa dan bagaimana keaktifan beliau dalam advokasi kasus HAM di Indonesia juga itu penting untuk diketahui oleh publik, khususnya anak-anak muda," ujar Fatia dalam peluncuran yang berlangsung virtual, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Suciwati: Ada Pengabaian yang Serius dalam Kasus Pembunuhan Munir

Adapun peluncuran arsip ini merupakan bagian dari hak atas kebenaran terhadap Munir.

Dalam tahap awal pengerjaannya, Indah mengumpulkan 8,2 meter linear arsip kasus pembunuhan Munir serta beberapa kasus pelenggaran HAM yang diperjuangkannya.

Arsiap disusun secara kronologis dan tematis berdasarkan kasus-kasus yang pernah ditangani Munir, mulai dari kasus Tanjung Priok pada 1984 hingga kasus orang hilang dan penculikan aktivis pada 1998.

Melalui arsip ini, masyarakat dapat menelusuri 1.864 dokumen arsip serta menemukan rujukan tentang nama tempat, nama orang, fakta, dan peristiwa yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Ombudsman: Dokumen Asli TPF Munir Masih Belum Ditemukan

Fatia mengatakan, peluncuran arsip tersebut juga sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan animo masyarakat terkait isu HAM.

"Pengarsipan ini juga sebagai bentuk kampanye untuk semangat melawan lupa dan juga bagaimana meningkatkan animo publik terkait publik awareness terkait pentingnya isu HAM," ucap Fatia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com