Salin Artikel

1.864 Dokumen Perjuangan HAM Munir Diarsipkan Secara Digital

Seribuan dokumen tersebut telah diarsipkan secara digital dan diberi nama Indeks Dokumentasi dan Arsip Hak Asasi Mansusia (Indah).

Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti menyampaikan, peluncuran arsip tersebut bertujuan memperkaya literasi terhadap sejarah perjalanan Munir dalam membela HAM di Tanah Air.

"(Arsip) untuk melihat bagaimana sejarah di masa lalu dan kalau Munir selalu mengingatkan kita soal melawan lupa dan bagaimana keaktifan beliau dalam advokasi kasus HAM di Indonesia juga itu penting untuk diketahui oleh publik, khususnya anak-anak muda," ujar Fatia dalam peluncuran yang berlangsung virtual, Selasa (30/3/2021).

Adapun peluncuran arsip ini merupakan bagian dari hak atas kebenaran terhadap Munir.

Dalam tahap awal pengerjaannya, Indah mengumpulkan 8,2 meter linear arsip kasus pembunuhan Munir serta beberapa kasus pelenggaran HAM yang diperjuangkannya.

Arsiap disusun secara kronologis dan tematis berdasarkan kasus-kasus yang pernah ditangani Munir, mulai dari kasus Tanjung Priok pada 1984 hingga kasus orang hilang dan penculikan aktivis pada 1998.

Melalui arsip ini, masyarakat dapat menelusuri 1.864 dokumen arsip serta menemukan rujukan tentang nama tempat, nama orang, fakta, dan peristiwa yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Fatia mengatakan, peluncuran arsip tersebut juga sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan animo masyarakat terkait isu HAM.

"Pengarsipan ini juga sebagai bentuk kampanye untuk semangat melawan lupa dan juga bagaimana meningkatkan animo publik terkait publik awareness terkait pentingnya isu HAM," ucap Fatia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/30/19171731/1864-dokumen-perjuangan-ham-munir-diarsipkan-secara-digital

Terkini Lainnya

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke