Nadiem pun berpesan kepada para guru untuk tidak hanya meminta siswanya menghafal butir-butir Pancasila, tetapi menjadi pendidik dan contoh pembelajar sepanjang hayat, juga sebagai warga negara yang mampu memahami, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Namun demikian, menurut Nadiem, pembelajaran pendidikan Pancasila bukan hanya tanggung jawab guru semata, tapi seluruh pihak.
"Pendidikan Pancasila bukan hanya menjadi tugas guru mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) tetapi merupakan tanggung jawab kita semuanya," kata dia.
Untuk diketahui, survei Indikator Politik Indonesia menemukan bahwa mayoritas anak muda menilai PMP dan PPKn penting untuk dimasukkan dalam mata pelajaran di sekolah.
Sebanyak 82,3 persen anak muda menilai bahwa pendidikan tersebut semestinya diajarkan sejak sekolah dasar (SD).
Adapun survei yang digelar Maret 2021 ini melibatkan 1.200 responden berusia 17-21 tahun.
Survei dilakukan melalui telepon dan memiliki toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.