Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Ingin Pendidikan Pancasila Lebih dari Sekadar Hafalan

Kompas.com - 22/03/2021, 09:27 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tak ingin pendidikan Pancasila sekadar menghafal butir-butir atau lima sila yang ada.

Ia berharap seluruh siswa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dari pendidikan yang didapat di sekolah.

"Pancasila sampai hari ini menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan kebijakan dan pengendali relasi sosial di masyarakat, sehingga kami menginginkan pendidikan Pancasila yang lebih dari sekedar hafalan butir-butir sila," kata Nadiem dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Rencana Nadiem Buka Opsi Pembelajaran Tatap Muka setelah Vaksinasi Guru Selesai

Nadiem mengatakan, pada kenyataannya pendidikan Pancasila di sekolah yang diterima para siswa cenderung berjarak dari kehidupan sehari-hari.

Akibatnya, nilai dan gagasan mulia dari Pancasila tidak mampu diinternalisasi.

Untuk menjembatani jarak tersebut, kata Nadiem, pihaknya menyusun konsep profil pelajar Pancasila.

Konsep ini terdiri dari enam komponen yakni beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kristis, dan kreatif.

Beriman kepada Tuhan dan berakhlak mulia menjadi acuan untuk membentuk karakter siswa yang memiliki integritas, spiritualitas, dan moralitas.

Baca juga: Menag Sebut Mayoritas Muslim Indonesia Setuju dengan Pancasila

Sementara, berkebinekaan global dibutuhkan untuk berkompetisi secara global, mentoleransi sekaligus mencintai perbedaan.

Selanjutnya, gotong royong menjadi salah satu karakter bangsa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan global melalui kerja sama dan kolaborasi.

Pada saat yang sama, kemandirian dibutuhkan guna mencapai cita-cita dan kemauan untuk terus belajar.

Kemudian, bernalar kritis merupakan kemampuan memecahkan masalah di berbagai aspek kehidupan. Sementara, kreativitas tidak hanya dimaknai di bidang seni atau budaya, tetapi juga kreatif mengambil keputusan saat menghadapi situasi baru.

"Pendidikan Pancasila di bawah payung Merdeka Belajar dirancang dengan konsep link and match antara enam komponen profil pelajar Pancasila dengan kehidupan sehari-hari saat ini dan masa depan," tutur Nadiem.

Baca juga: Fraksi PKS Minta Perpres soal Investasi Miras Dibatalkan, Dinilai Cederai Nilai Pancasila

Nadiem pun berpesan kepada para guru untuk tidak hanya meminta siswanya menghafal butir-butir Pancasila, tetapi menjadi pendidik dan contoh pembelajar sepanjang hayat, juga sebagai warga negara yang mampu memahami, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Namun demikian, menurut Nadiem, pembelajaran pendidikan Pancasila bukan hanya tanggung jawab guru semata, tapi seluruh pihak.

"Pendidikan Pancasila bukan hanya menjadi tugas guru mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) tetapi merupakan tanggung jawab kita semuanya," kata dia.

Untuk diketahui, survei Indikator Politik Indonesia menemukan bahwa mayoritas anak muda menilai PMP dan PPKn penting untuk dimasukkan dalam mata pelajaran di sekolah.

Sebanyak 82,3 persen anak muda menilai bahwa pendidikan tersebut semestinya diajarkan sejak sekolah dasar (SD).

Adapun survei yang digelar Maret 2021 ini melibatkan 1.200 responden berusia 17-21 tahun.

Survei dilakukan melalui telepon dan memiliki toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com