Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Masa Edar Vaksin Sinovac Produksi Bio Farma 6 Bulan

Kompas.com - 15/03/2021, 19:17 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi adalah vaksin Sinovac yang diproduksi okeh PT Bio Farma.

Pasalnya, vaksin Sinovac yang diproduksi di China yang disebut akan kedaluwarsa pada Maret 2021, telah habis digunakan untuk vaksinasi tahap pertama.

"Vaksin yang akan kedaluwarsa sudah habis disuntikkan pada (periode vaksinasi) sebelumnya," jelas Nadia dalam konferensi pers virtual untuk Vaksinasi Awak Media, Senin (15/3/2021).

Adapun vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi awak media yang masuk ke dalam kegiatan vaksinasi tahap kedua, diproduksi bulan lalu di Bio Farma.

"Vaksin yang kita gunakan adalah vaksin (Sinovac) produksi Bio Farma, yang masa edarnya enam bulan, tapi baru Februari produksinya. Jadi untuk awak media dan masyarakat tak perlu takut," lanjut Nadia.

Baca juga: Bukti Vaksin AstraZeneca Tingkatkan Pembekuan Darah Tidak Ditemukan

Nadia menyebut ada perbedaan kemasan vaksin Sinovac atau CoronaVac dari China, dengan vaksin Sinovac yang diproduksi oleh PT Bio Farma.

"Vaksin Sinovac atau CoronaVac bentuknya 1 dosis untuk penyuntikan satu orang. Sedangkan vaksin Sinovac PT Bio Farma kemasannya lebih besar karena isinya cukup untuk digunakan 9 orang," ungkap dia.

Sebagai informasi, hingga hari ini, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama mencapai 4.166.862 orang.

Angka itu didapatkan dari total peserta vaksinasi tahap pertama (tenaga kesehatan) dan tahap kedua (petugas publik dan lansia).

Sementara jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebanyak 1.572.786 orang.

Hingga tahap kedua ini pemerintah menargetkan 40.349.051 orang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Di Tengah Isu Akan Kedaluwarsa, Wali Kota Bekasi Ungkap Kekurangan Suplai Vaksin Covid-19

Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 40.349.051 dari 182 juta orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com