Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Hidayat
Cendekiawan

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953 adalah seorang cendekiawan yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk masa jabatan dua periode, 2006-2010 dan 2010-2015. Selengkapnya baca di sini.

Mengenang Mas Teddy Rusdy

Kompas.com - 10/03/2021, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Komaruddin Hidayat*

PADA 24 Februari lalu ada peristiwa yang menggerakkan saya menulis, yaitu 1.000 hari meninggalnya sahabat saya, Mas Teddy Rusdy.

Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy adalah salah satu sosok aktif intelejen yang dimiliki Indonesia di era Orde Baru, di era Jenderan LB Moerdani. Lahir pada 1939 dan meninggal dunia pada 2018 di usia 79 tahun. 

Mas Teddy merupakan mantan Asisten Perencanaan Umum ABRI merangkap Direktur E/Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan BAIS ABRI saat era Benny Moerdani menjadi Panglima ABRI.

Bekal pengalaman Teddy Rusdy sangat lengkap, dimulai dari pengalaman tempur dalam Operasi Naga untuk membebaskan Irian Barat, di mana beliau dianugerahi bintang jasa tertinggi, Bintang Sakti Maha Wira.

Belum lagi di bidang intelijen, beliau terlibat dalam berbagai operasi sangat rahasia, seperti operasi pembebasan sandera Pesawat Garuda DC-9 Woyla.

Teddy Rusdy juga dipercaya Benny Moerdani untuk mempersiapkan pendirian SMA Taruna Nusantara. Untuk keperluan tersebut, Teddy didapuk sebagai sebagai Ketua Umum pertama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara, dengan tugas menyiapkan pendirian SMA Taruna Nusantara.

Awalnya saya lebih dahulu kenal dengan Mbak Sri, istri Mas Teddy, sekitar awal 1990 an. Kemudian saya sering diminta mengisi forum kajian keislaman di komunitasnya yang sebagian besar teman-teman alumni Universitas Airlangga (UNAIR) dan teman-teman Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Ini sebuah komunitas kajian yang secara ekonomi dan pendidikan dikenal elite, masuk jajaran kelas menengah ke atas.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi di Semarang, Jokowi: Berikan Herd Immunity dan Cegah Penularan Covid-19

Rumah Mas Teddy terletak di kompleks Bukit Golf, Pondok Indah, salah satu kawasan yang saya rasa paling elite di selatan Jakarta. Lingkungannya asri tertata rapih dan terencana, di sana tinggal founder Metropolitan Kencana perancang Pondok Indah seperti Ir Ciputra, Ir Ismail Sofyan, Ir Brasali dan konglomerat Sudwikatmono.

Jalanan lebar dengan pagar pohon buah-buahan: rambutan, manggis, mangga, dan jambu. Jauh dari kebisingan ibu kota.

Hal yang paling mengesankan bagi saya kompleks ini langsung terhubung dengan lapangan golf Pondok Indah, sebuah lapangan golf yang dikenal bergengsi.

Sekali-sekali saya diminta mengisi ceramah keagamaan di rumah Mas Teddy, atas undangan Mbak Sri, bertempat di pendopo yang ditata apik dengan gaya Jawa. Seluruh keliling temboknya berupa ukiran klasik bagian luar maupun dalam.

Peserta pengajian datang dari berbagai profesi. Mereka adalah teman-teman Mbak Sri dan Mas Teddy, usianya hampir sama. Kebanyakan sudah pensiun meski beberapa ada yang masih aktif.

Di samping untuk mengikuti ceramah keagamaan, mereka reuni kangen-kangenan. Kumpul dengan teman-teman lama sebulan sekali di hari minggu pagi sampai makan siang.

Setiap ceramah lalu saya buka sesi diskusi. Maka muncul beragam pertanyaan dan sharing pengalaman hidup.

Baca juga: Eijkman Targetkan Vaksin Merah Putih Dapat Izin Penggunaan Darurat Juni 2022

Dengan demikian disamping memberi ceramah, saya juga banyak menimba ilmu dan pengalaman dari peserta. Memberi ceramah di hadapan komunitas berpendidikan lebih mudah.

Silakan saja mereka mengajukan pertanyaan. Setelah itu kita balik bertanya, sejauh ini apa Saudara pikir terhadap pertanyaan tadi?

Akhirnya, mereka menjawab atas pertanyaannya sendiri. Sebagai penceramah, saya tinggal memberi apresiasi dan menambahkan sekedarnya.

Golf coach

Ketika meninggal, usia Mas Teddy di atas rata-rata, yaitu 79 tahun (11 Mei 1939-31 Mei 2018). Tuhan memanggilnya pulang ke rumah asalnya, sangkan paraning dumadi, ke pelukan Ilahi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com