Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Hidayat
Cendekiawan

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953 adalah seorang cendekiawan yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk masa jabatan dua periode, 2006-2010 dan 2010-2015. Selengkapnya baca di sini.

Mengenang Mas Teddy Rusdy

Kompas.com - 10/03/2021, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bisa saja seseorang usianya pendek, namun produktivitasnya sangat tinggi dibanding mereka yang usianya panjang namun tidak produktif. Lebih celaka lagi jika usianya lebih banyak menghasilkan tindakan yang destruktif, yang mendatangkan kerusakan dan malapetaka bagi orang lain.

Orang yang sudah meninggal sesungguhnya masih bisa tetap produktif, panjang umur, jika seseorang mewariskan “amal jariah”, yaitu warisan kebajikan yang mendatangkan manfaat bagi yang masih hidup.

Menurut Rasulullah SAW, ada tiga macam warisan yang bisa mendatangkan dividen pahala bagi orang yang telah wafat. Yaitu, peninggalan harta benda yang dimanfaatkan untuk kebaikan bersama, seperti membangun rumah ibadah, mendirikan lembaga pendidikan, dana abadi beasiswa, sarana umum.

Selama semua fasilitas itu masih berjalan dan mendatangkan manfaat, maka almarhum akan memperoleh dividen kebajikan dari amal jariahnya. Semakin besar nilai gunanya, semakin besar dividen pahala yang diterimanya.

Bentuk amal jariah yang lain adalah jika almarhum mewariskan ilmu pengetahuan yang mendatangkan nilai guna bagi banyak orang.

Hal ini berkaitan dengan amal jariah lain, yaitu meninggalkan anak saleh yang senantiasa mendoakan bagi almarhum. Anak saleh di sini tidak dibatasi anak kandung, melainkan bisa juga anak didik.

Jadi, jika ingin dividen pahalanya terus mengalir, hendaknya seseorang mewariskan harta, ilmu, dan anak yang saleh yang ketiganya produktif dan memberikan kebaikan bagi banyak orang.

Sebaliknya, peninggalan harta, ilmu, dan anak yang tidak mendatangkan manfaat di jalan Tuhan bisa jadi menyengsarakan di alam kuburnya.

Oleh karenanya, Nabi selalu mengingatkan bahwa sebaik-baik harta dan ilmu itu yang mendekatkan pada derajat ketaqwaan, karena akhirnya yang akan dinilai dari hartanya itu adalah dengan cara apa harta didapatkan, dan untuk apa dan siapa dibelanjakan.

Panen

Demikianlah, semoga almarhum Mas Teddy Rusdy sudah memperoleh kehidupan barunya yang jauh lebih indah dan damai.

Dalam Islam, orang yang telah meninggal itu disebut “almarhum”, artinya yang terkasih, yang dilimpahi kasih sayang Tuhan. Yang sudah terbebaskan dari berbagai godaan dan jebakan dunia.

Ini sejalan dengan kata wafat, yaitu disempurnakan pahalanya dari apa yang dia perjuangkan selama hidupnya. Wafat juga berarti panen, menikmati hasil yang masih tertahan selama di dunia.

Semoga Mas Teddy Rusdy saat ini jauh lebih kaya dan bahagia, sebuah kakayaan dan kebahagiaan yang lebih sejati.

Ungkapan lain yang popular, meninggal juga disebut berpulang. Yaitu pulang ke rumah asal yang penuh limpahan rahmah dan berkah Ilahi.

Ini mengingatkan kita semua bahwa dunia ini bagaikan tempat bercocok tanam, kata Rasulullah SAW. Tak ada peristiwa yang paling membahagiakan dari pulang ke rumah ketemu Dia yang paling kita cintai dan rindukan, dengan membawa hasil panen selama menjalani hidup di dunia, yaitu catatan iman dan amal saleh jariah.

Mas Teddy, sekalipun jasad sudah menyatu kembali dengan tanah, sebagai teman saya yakin dan berdoa, perjuangan dan pengabdianmu pada bangsa dan masyarakat menjadi jembatan dan pintu memasuki kehidupan akhirat yang jauh lebih indah dan membahagiakan.

Semoga amal jariah yang Mas Teddy tinggalkan akan selalu mengalirkan dividen pahala, menjadi penerang di rumah yang baru.  (*Komaruddin Hidayat, cendekiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com