Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Kontra-AHY: KLB Kembalikan Demokrat ke Kebebasan Demokrasi

Kompas.com - 09/03/2021, 18:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Kantor Demokrat Muhammad Rahmat menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3/2021) bukan semata persoalan penggantian Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

Melainkan, menurut dia, KLB diselenggarakan dengan tujuan mengembalikan Demokrat ke marwah asalnya yaitu kebebasan berdemokrasi bagi setiap kader partai.

"Persoalan mendasar adalah mengembalikan Demokrat ke asalnya yaitu kebebasan berdemokrasi, memperjuangkan Demokrat demi memperjuangkan tumbuhnya Demokrasi yang betul-betul kita inginkan di Indonesia," kata Rahmat dalam konferensi pers Partai Demokrat kubu Moeldoko, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Tersedu-sedu, Darmizal Mengaku Menyesal Pernah Dukung SBY Jadi Ketum Demokrat

Rahmat menilai, selama ini kebebasan berdemokrasi justru tidak ditemukan dalam Partai Demokrat.

Hal ini dinilainya berkebalikan dengan cita-cita para pendiri Partai Demokrat yang ingin menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.

"Cita-cita para pendiri Partai Demokrat dulu adalah bagaimana demokrasi di Indonesia ini bisa tumbuh dengan demokrasi yang terbuka dan transparan. Dan itu sekarang tidak kita temukan di dalam Partai Demokrat," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya menganggap hal tersebut menjadi dasar utama, beberapa tokoh senior Demokrat mendirikan KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ia membeberkan bagaimana awal mula KLB ini dapat terselenggara. Awalnya, kata dia, para kader Demokrat di daerah menginginkan digelarnya KLB.

Hal ini didasari karena keluh kesah kader di daerah yang mempertanyakan sejumlah kejanggalan dalam tubuh Partai Demokrat.

"Setoran dalam Pilkada, kader-kader Demokrat yang berdarah-darah di daerah itu tidak bisa menjadi calon kepala daerah DPRD Provinsi Kabupaten/Kota karena maharnya kalah nilainya dengan calon kepala daerah lain," tuturnya.

Baca juga: Ikut KLB, Ketua DPC Partai Demokrat Takalar Dipecat

Selain itu, ia juga menyebutkan kejanggalan yang ada pada saat pemilihan ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam Kongres V Partai Demokrat 2020.

Menurutnya, kala itu suara majelis tinggi lebih diperhatikan daripada suara mayoritas yang dimiliki oleh Ketua DPD dan DPC.

"Majelis Tinggi hanya memiliki sembilan suara, sementara DPD memiliki 64 suara, DPC memiliki 514 suara, tetapi suara DPD dan DPC yang mayoritas itu harus tunduk kepada majelis tinggi yang hanya memiliki sembilan suara," jelas dia.

"Ini tentu sangat menciderai pembangunan demokrasi di Indonesia, inilah contoh oligarki politik memasuk kebebasan ekspresi dari teman-teman DPC dan DPD. Dan inilah yang menjadi rintihan teman-teman di daerah kader-kader Demokrat di seluruh Indonesia," sambung Rahmat.

Rahmat juga mengatakan, para kader telah sepakat mengatakan kejanggalan-kejanggalan itu berlawanan dengan marwah Partai Demokrat yang seharusnya berlaku demokratis.

Baca juga: Kubu Kontra AHY Nilai AD/ART Partai Demokrat Kongres V 2020 Abal-abal

Atas dasar itu, ia menilai ada kesewenang-wenangan yang terjadi dalam Partai Demokrat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Katanya demokratis, tapi prakteknya adalah keluargais, dan otoritarian," ungkap Rahmat.

Atas berbagai alasan tersebut, akhirnya sejumlah kader sepakat menggelar KLB. Para kader, kata Rahmat, kemudian meminta ada motor penggerak yang dipelopori oleh tokoh-tokoh senior Demokrat.

"Tentu mereka tidak berani satu-satu, dan harus ada motor penggerak yang dipelopori oleh Bang Darmizal, Bang Jhoni Allen, dan rekan-rekan senior yang lain, sehingga lahirlah KLB di Deli Serdang," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, kubu kontra AHY melaksanakan KLB di Deli Serdang, Sumut pada Jumat (5/3/2021) dan melahirkan Ketua Umum Partai Demokrat versi mereka yaitu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com