Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Rono: Gempa Bumi Tak Membunuh, yang Membunuh Infrastrukturnya

Kompas.com - 04/03/2021, 15:51 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli vulkanologi Surono atau biasa disapa Mbah Rono mengatakan, permasalahan utama bencana geologi di Indonesia adalah tata ruang hunian masyarakat, dengan ketahanan konstruksi pada goncangan gempa.

Surono mengatakan, dari tahun ke tahun, bencana geologi seperti gempa bumi, tanah longsor dan letusan gunung berapi selalu mengakibatkan kerusakan dan memakan korban karena dua hal tersebut.

"Gempa bumi tidak membunuh, yang membunuh adalah infrastrukturnya, letusan gunung berapi tidak mengejar orang, tapi dia datang di tempat dia dulu meletus dan kebetulan di sana sudah dikooptasi oleh orang yang sulit untuk berbagi ruang dan waktu dengan sang tuan rumah yakni gunung berapi itu sendiri," jelas Surono dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Ini Daftar Gunung yang Rawan Menimbulkan Tsunami di Indonesia

Surono menyebut, kawasan rawan bencana cenderung merupakan daerah yang subur, memiliki banyak cadangan air, serta pemandangan yang apik.

"Oleh karena itu dia menarik banyak hunian disitu," kata dia. 

Menurut Surono, masalah utama pemerintah adalah belum adanya mekanisme pengawasan pada tata ruang masyarakat dan kekuatan infrastruktur pada goncangan.

"Tetapi satu hal, BNPB sudah mengetahui berapa jumlah penduduk di daerah rawan gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi, sudah tahu," ujar Surono.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Ranking Tertinggi Negara Paling Rawan Risiko Bencana

Surono mengibaratkan mekanisme pengawasan itu dengan tim sepakbola. Dari sisi sumber daya dana dan personel sudah ada, begitu pun penanggulangan bencana sudah baik.

Namun, kekurangannya adalah pada aspek pencegahan bencana.

"Namun ratusan miliar sampai triliunan setiap tahun itu terulang lagi, BNPB seperti punya pemain back yang gagal membina pemain tengah walaupun pencetak goalnya bagus. Ini jadi tidak goal-goal. Back-nya bagus, kiper bagus, tapi pemain tengah kurang lincah," papar Surono.

Baca juga: Soal Penanganan Bencana, Jokowi: Jangan Hanya Sibuk Susun Aturan

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data BNPB, terjadi 236 bencana sampai 31 Januari 2021.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Raditya Jati menyampaikan, sebagian besar bencana terjadi karena pengaruh kondisi hidremeteorologi atau cuaca.

"Data kami menunjukan bahwa dari kejadian itu, banjir dan tanah longsor menjadi dominan," ujar Rasita, Minggu (24/1/2021) lalu.

Berdasarkan data yang sama sepanjang 2021 dampak bencana alam sudah menelan 191 korban meninggal dunia.

Raditya mengatakan, korban terbanyak terjadi pda bencana gempa bumi dan tanah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com