Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Richo Andi Wibowo
Dosen

Dosen Fakultah Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan minat riset Kontrak Pemerintah dan Pencegahan Patologi Birokrasi | Anggota UNIID

Meneladani Artidjo dari Jauh

Kompas.com - 04/03/2021, 14:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Richo Andi Wibowo*

SAYA menyapanya dengan hangat dan takdzim ketika saya melihat beliau di depan rak buku tema hukum di Gramedia Yogyakarta sekitar tahun 2009. Saya memperkenalkan diri sebagai salah satu muridnya dulu di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Lazimnya, guru selalu senang dan merespons ramah jika ada mantan muridnya menyapa. Tapi tidak demikian dengan Pak Artidjo Alkostar. Ia menjawab dengan amat datar, “Oh, ya?” Lalu, dengan nada setengah menginvestigasi, ia bertanya, “Anda aktif di mana sekarang?”

Saya langsung menduga arah pertanyaan ini. Saya kerap mendengar cerita bahwa Pak Artidjo berusaha menghindari komunikasi dengan advokat. Beliau melakukan itu untuk menjamin independensinya sebagai hakim agung dalam memutus perkara.

Baca juga: Cerita Artidjo Alkostar yang Pernah Disantet Saat Menjabat Hakim Agung

Untunglah saya adalah dosen, gumam saya dalam hati. Saya pun menjawab, “Saya mengajar di FH UGM, Pak”.

Mendengar jawaban tersebut, beliau hanya mengangguk pelan. Beliau lalu mempersilakan saya untuk mencari buku yang ada di deretan rak di hadapan kami.

Beliau sendiri memilih pindah mencari buku di rak buku yang jauh. Tidak sulit untuk menilai bahwa beliau tidak ingin melanjutkan pembicaraan.

Bagi saya, ini adalah respons yang janggal. Saya pikir informasi di atas sudah cukup lugas untuk mengirimkan pesan bahwa saya bukan orang yang punya kepentingan terkait dengan penanganan perkara.

Beliau tidak perlu khawatir berkomunikasi dengan saya. Apalagi beliau tampak bergegas menjauh padahal sebelumnya sedang fokus mencari buku di rak buku hukum ini.

Karena merasa tidak nyaman, saya pun akhirnya memilih untuk menjauh. Saya berikan ruang kepada beliau, jikalau beliau ingin kembali ke rak buku tempat kami bertemu tadi, untuk meneruskan buku yang beliau cari.

Baca juga: Kisah Plang Bertuliskan “Tidak Menerima Tamu yang Berperkara” di Depan Ruangan Artidjo

Saya pun lalu teringat, ini bukan kali pertama saya merasa kikuk dengan beliau. Ketika saya masih mahasiswa, saya menjadi moderator sebuah acara seminar dengan tema penegakan hukum yang diselenggarakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa, dan Pak Artidjo adalah salah satu pembicaranya.

Dengan menggunakan previlage sebagai moderator, saya pun menyisipkan pertanyaan kepada beliau, “Bagaimana agar kami, mahasiswa, bisa tetap berintegritas dan berani memperjuangkan kebenaran?”

Saya membayangkan bahwa beliau akan menjelaskan dengan semangat tentang tanggung jawab intelektual dan/atau mengutip teks-teks di kitab suci untuk menyemangati hadirin.

Saya berharap, acara ini bisa menjadi semacam “siraman rohani” bagi para hadirin yang sebagian di antaranya adalah aktivis mahasiswa.

Ucapan dan penjelasan beliau memang dinanti nanti mahasiswa. Beliau dianggap sebagai living legend.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com