JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Sosiologi Bencana dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir mengatakan, respons pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 selama satu tahun ini belum konsisten.
Dia menilai, kadang pemerintah memberikan respons yang cepat terhadap kondisi tertetu terkait pandemi.
Namun, respons yang lambat untuk menangani berbagai isu juga masih terjadi.
Baca juga: Setahun Pandemi Corona, 3 Alasan Kebijakan Pengendalian Covid-19 Gagal Total
Sulfikar mencontohkan, dari segi pelacakan (tracing), pemeriksaan (testing) dan perawatan (treatment) atau 3T kasus-kasus Covid-19 masih tidak konsisten.
"Untu 3T, kadang naik, kadang turun. Pada Januari 2021 sudah naik, tetapi setelah itu turun lagi," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selas (2/3/2021).
"Secara umum respons pemerintah selama satu tahun pandemi ini kadang baik, kadang buruk. Tidak konsisten," ucap dia.
Dia pun mengaitkan sikap tersebut dengan kondisi pandemi di Indonesia secara keseluruhan.
Baca juga: KPU dan Kemenkes Tanda Tangani MoU soal Akses Data untuk Vaksinasi Covid-19
Sulfikar menyebut, ada sejumlah hal yang perlu dicermati, antara lain soal jumlah kasus aktif yang naik-turun, persentase positivity rate yang masih naik-turun, kebijakan PPKM yang belum membawa dampak secara konstan hingga vaksinasi Covid-19 yang terkesan terburu-buru.
Menurut Sulfikar, sejak awal pemerintah sangat terkesan berganti-ganti kebijakan penanganan pandemi sehingga tidak fokus kepada satu bidang.
"Misalnya kalaulah dua bulan pemerintah fokus menekan kasus dulu dan untuk sementara ekonomi dikesampingkan, akan ada dampak yang lebih baik," ucap dia.
"Sementara itu, selama ini ketika belum selesai penanganan kasus, pelonggaran untuk ekonomi sudah diberikan," kata dia.
Baca juga: Jadi Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna, Gibran: Kita Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi
Akibatnya, saat kondisi pandemi di sejumlah negara mulai melandai, kondisi di Indonesia justru sebaliknya.
Sulfikar mencontohkan, Amerika Serikat dan India yang saat ini mulai merasakan dampak intervensi kesehatan dan intervensi sosial dalam penanganan pandemi.
"Saat ini negara-negara yang sempat terpapar Covid-19 secara lebih parah sudah mulai melandai kasusnya. Coba lihat Amerika, India yang mendapat output dari upaya yang serius menekan pandemi," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Selasa hari ini pandemi Covid-19 genap berlangsung selama satu tahun di Indonesia.
Perhitungan ini merujuk kepada adanya dua kasus perdana Covid-19 yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.