Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap total 181.554.465 penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Vaksinasi di Tanah Air dilakukan secara bertahap. Tahap pertama penerima vaksin adalah tenaga kesehatan.
Sementara, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua yang tengah berlangsung menyasar petugas publik serta warga lanjut usia (lansia).
Sementara itu, Koordinator Tim Supervisi PPKM Skala Mikro Koesmedi Priharto mengatakan pihaknya menurunkan tim supervisi ke tujuh provinsi karena proses 3T (tracing, testing, dan treatment) di daerah tersebut dinilai bermasalah.
Salah satu penyebab masalah tersebut adalah karena ketidakpahaman tim lapangan mengenai proses 3T untuk memutus mata rantai Covid-19.
"Kami akan membuat model, semua ini dari perjalanan kami mulai dari tim tracing dibentuk pada Oktober 2020 sampai sekarang, kami mengalami banyak masalah di lapangan. Salah satunya adalah tidak mengerti apa itu 3T," kata Koesmedi yang juga menjabat Ketua Sub Bidang Tracing bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (28/2/2021).
Baca juga: Turunkan Tim Supervisi ke Lapangan, Satgas Covid-19: Proses 3T Bermasalah
Ia mengatakan, sebelumnya pemerintah melalui Satgas Covid-19 banyak berkonsentrasi pada pasien Covid-19 yang mengalami gejala sedang hingga berat.
Hal itu mengakibatkan angka kematian, penularan, dan biaya penanganan Covid-19 meningkat cukup tinggi.
Barulah kemudian Satgas Covid-19 menggencarkan tracing secara perlahan kepada masyarakat untuk menekan penularan Covid-19.
Efek dari tracing besar-besaran itu ialah ditemukannya kasus positif Covid-19 dalam jumlah banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.