Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Selamatkan Partai, Pendiri Partai Demokrat Ingin KLB Bisa Segera Digelar

Kompas.com - 27/02/2021, 18:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan mengatakan, pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) untuk partai tersebut harus segera dilakukan.

Ia berharap, melalui KLB kekisruhan internal bisa diselesaikan dan sosok pemimpin baru yang lebih berkompeten dapat dicari.

"Intinya pertama, sebagai pendiri kami melihat kekisruhan yang terjadi karena tidak mampunya seorang pemimpin partai. Dalam hal ini saudara Agus Harimurti Yudhoyono," ujar Hengky dalam konferensi pers yang digelar di Penang Bistro, Oakwood Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2021).

Ketidakmpuan itu, kata dia, dilihat dari diungkapnya persoalan internal partai ke hadapan publik.

Sehingga, para pendiri sepakat untuk mencarikan solusi bagi Partai Demokrat.

Baca juga: Sebelum Dipecat Demokrat, Jhoni Allen Disebut Bertemu SBY

"Apa solusi itu? KLB yang harus dilakukan dalam rangka penyelamatan partai. Sikap kita untuk mengurai persoalan ini, yakni melakukan KLB tanpa ada rasa dendam, kebencian, menyudutkan," tutur Hengky

Oleh karena itu, para pendiri sepakat untuk mendorong siapapun yang akan masuk dalam KLB nanti, baik dari eksternal maupun internal.

Pihaknya juga menegaskan pelaksanaan KLB harus dilakukan berdasarkan AD/ART yang benar-benar dilakukan saat kongres Partai Demokrat yang pertama.

"Artinya, jangan kita menciptkan dalam AD/ART bahwa saya seorang ayah jadi majelis tinggi. Lalu anak saya jadi ketua umum. Lalu kalau mau sesuai perintah saya, enggak bisa," tutur Hengky.

"Partai tidak akan selamat dengan cara dinasti seperti ini. Sehingga kami sebagai pendiri ingin nenjadikan motode Demokrat yang terbuka bagi siapapun bisa masuk," lanjutnya.

Hengky mejelaskan, dalam pelaksanaan KLB nanti pendiri partai akan melibatkan diri secara aktif dalam rangka mengawal dan mengembalikan Partai Demokrat seperti sebelumnya.

Baca juga: Elektabilitas Demokrat Diprediksi Meningkat jika Mampu Atasi Isu Kudeta

"Dalam mengawal perencanaan pelaksanana KLB, tentunya kita bersepakat bersama. Tidak hanya pendiri, tetapi juga kepada seluruh yang selama ini berjuang, berbuat untuk mengambil peran memajukan partai," tambahnya.

Adapun sebelumnya AHY menuding ada pihak yang hendak melengserkannya dengan menggulirkan isu KLB.

Beberapa pihak yang diduga terlibat ialah para mantan pengurus Demokrat yakni Darmizal, Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Selain itu, AHY juga menyatakan, ada pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan yang terlibat dalam upaya pelengserannya dengan menggulirkan isu KLB. Pejabat yang dimaksud ialah Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com