Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Nilai Kelompok Anti-vaksin Covid-19 Sudah Berkurang

Kompas.com - 25/02/2021, 09:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, saat ini kelompok atau orang-orang yang anti-vaksin Covid-19 sudah mulai berkurang.

Oleh karena itu, pemerintah pun terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi.

"Ini yang terus kami sosialisasi. Saya melihat yang anti-vaksin ini kayaknya makin hari semakin kecil," ujar Ma'ruf dalam sebuah wawancara, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Pemilik Kondisi Kesehatan Khusus Ini Disebut Dapat Menerima Vaksin Covid-19

Dari apa yang dilihatnya di pemberitaan, kata dia, dalam proses vaksinasi saat ini terjadi antrean panjang di rumah sakit.

Menurut dia, hal tersebut membuktikan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap vaksin Covid-19.

"Saya melihat di televisi itu justru sudah ada antrean panjang di rumah sakit bahkan 1 kilometer dan banyak juga yang usia lanjut," kata Ma'ruf.

Ia mengatakan, antusiasme para lansia bisa jadi karena telah melihat proses vaksinasi yang dilakukan kepadanya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: Vaksin Lokal Masih Perlu Kajian Lebih Lanjut

Ma'ruf Amin juga menegaskan tidak ada masalah setelah vaksinasi tersebut dan tidak ada masalah apa pun.

"Saya sehat, seusia saya, makanya saya juga ajak orang yang seusia dengan saya sekarang malah membeludak," kata dia.

Antusiasme yang tinggi itu pun saat ini pengaturannya sedang dibenahi agar tidak terjadi antrean yang panjang.

Selain itu, kata Ma'ruf, kemungkinan lainnya penentang vaksinasi itu sudah berkurang juga karena kelompok agama yang punya pendapat berbeda sudah berubah pikiran.

Baca juga: Wapres: Vaksin Mandiri Jangan Diartikan Kurangi Jatah Masyarakat

Apalagi, menurut agama Islam pun, menjaga diri dan orang lain dari bahaya wabah merupakan kewajiban, dalam hal ini adalah vaksinasi.

Ternasuk mematuhi 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan) serta mematuhi peraturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Ini sudah bergulir dan sudah disosialisasi ke masyarakat. Jadi suara-suara yang anti-vaksin itu banyak yang kurang menjaga diri terkena Covid-19," kata dia.

"Semua ini membuat perubahan-perubahan sikap sehingga sekarang orang bahkan ingin lebih cepat lagi divaksin. Saya lihat seperti itu," ucap Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com