JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, rencana penyediaan vaksin gotong royong atau vaksin mandiri Covid-19 jangan diartikan mengurangi jatah masyarakat.
Menurut Ma'ruf, vaksin mandiri justru merupakan salah satu upaya percepatan vaksinasi yang merupakan program pemerintah.
"Untuk lebih mempercepat (vaksinasi) sekarang sedang dibicarakan kemungkinan keikutsertaan masyarakat ikut melakukan penyediaan vaksin gotong royong atau vaksin mandiri," ujar Ma'ruf dalam sebuah wawancara radio, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: KPCPEN: Merek Vaksin Mandiri Tidak Sama dengan Vaksin Gratis oleh Pemerintah
"Tapi jangan sampai ini diartikan mengurangi jatah yang diberikan kepada masyarakat. Masyarakat tidak dikurangi (jatahnya)," lanjut Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun bahkan kurang.
Meskipun sebelumnya, vaksinasi tersebut ditargetkan pelaksanaannya selama 15 bulan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
"Memang untuk pertama kali masih lamban sekitar 80.000 sampai 90.00 per hari, target yang ingin dicapai, dikejar sesuai permintaan Presiden, itu satu juta satu hari sehingga akan ada percepatan terutama pada tahap kedua," kata dia.
Baca juga: Terkait Program Vaksin Mandiri, KADIN: Tidak Ada Niat Komersialisasi
Percepatan tersebut salah satunya adalah melalui rencana vaksin gotong royong atau vaksin mandiri.
Dengan begitu, ujar Ma'ruf, diharapkan target vaksinasi yang masih sedikit bisa lebih dipercepat pada bulan April mendatang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.