Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Sulbar: Daerah Terdampak Gempa Masuk Status Transisi Tanggap Darurat ke Pemulihan

Kompas.com - 06/02/2021, 16:42 WIB
Sania Mashabi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Darno Majid mengatakan, saat ini daerah terdampak bencana gempa di Majene dan Mamuju sudah keluar dari status tanggap darurat.

Ia mengatakan, berdasarkan surat keputusan (SK) dari Gubernur Sulbar, daerah terdampak bencana tersebut sudah masuk status transisi ke pemulihan.

"Sekarang ini adalah sudah habis masa-masa tanggap darurat, kemarin Bapak Gubernur telah mengeluarkan suatu SK yaitu SK transisi darurat ke pemulihan," kata Darno dalam diskusi daring, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Seorang Balita di Pengungsian Mamuju Meninggal, Kondisi Sempat Membaik, tapi Kemudian Drop

Darno menuturkan sudah ada tim yang dibentuk untuk pemulihan di daerah terdampak bencana gempa.

Ia pun menegaskan, semua jajaran akan bekerja dengan baik dan lebih terstruktur.

"Sekarang ini kita masih membuat suatu program kerja. jadi semua yang terkait di dalam kepengurusan transisi darurat menuju kepemulihan akan bekerja semaksimal mungkin," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan melakukan rehabilitas dan rekonstruksi secara bertahap pasca masa pemulihan tanggap darurat bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir berkunjung ke lokasi terdampak gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Kamis (27/1/2021).

Baca juga: Kemendagri Ganti 3.549 Kartu Keluarga Korban Gempa di Sulawesi Barat

Rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut akan dilakukan dimulai dengan identifikasi terlebih dahulu.

"Nanti kita akan identifikasi infrastuktur yang rusak, perumahan penduduk yang rusak, fasilitas umum yang rusak itu akan diidentifikasi," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Jumat (28/1/2021).

Gempa di Sulawesi Barat yang terjadi pada 14-15 Januari lalu berdampak cukup serius.

Akibatnya banyak rumah warga dan infrastruktur yang rusak seperti jembatan, jalan penghubung, hingga jaringan listrik yang padam.

Nilai kerugian di Kabupaten Mamuju diperkirakan mencapai Rp 120 miliar dan di Kabupaten Majene mencapai Rp 113 miliar.

"Yang rusak ringan nanti kita harapkan ditangani pemerintah daerah setempat, sedangkan yang rusak berat nanti akan dibantu oleh pemerintah pusat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com