Berdasarkan survei yang dilakukan LaporCovid-19 hingga tanggal 26 Januari 2020, ada 75,6 persen atau sekitar 120 orang dari 160 tenaga kesehatan yang disurvei mengaku belum mendapat insentif, dan 24 persen lainnya menerima insentif, tetapi jumlahnya jauh dari pagu Kepmenkes 2539/2020.
Baca juga: Pemerintah Bakal Beri Insentif untuk Vaksinator
Dokter Dewi, bukan nama sebenarnya, yang bertugas di salah satu puskesmas di Jakarta Selatan mengatakan, rata-rata mendapatkan insentif Rp 5,5 juta per bulan.
”Insentifnya yang menentukan kepala puskesmas, katanya disesuaikan beban pekerjaannya. Sopir ambulans di tempat saya bisa mendapat lebih tinggi, bisa Rp 6 juta per bulan. Kami tidak tahu bagaimana penghitungannya,” ujarnya.
Laporan yang diterima LaporCovid19 menunjukkan, jumlah santunan yang diterima nakes sangat bervariasi. Misalnya, perawat dan bidan di daerah sebulan hanya mendapatkan Rp 200.000 dan Rp 300.000.
Sejumlah nakes mengharapkan ada peninjauan kembali terhadap kriteria nakes yang mendapat insentif, yang dibatasi pada rumah sakit rujukan. Sebab, nakes yang bekerja di rumah sakit nonrujukan juga banyak yang tertular dari pasien.
Data dari Pusara Digital-LaporCovid19 menunjukkan, hingga Kamis jumlah nakes yang meninggal karena Covid-19 mencapai 703 orang, terdiri dari 303 dokter, 215 perawat, 101 bidan, 20 dokter gigi, 15 ahli tenaga laboratorium medik, dan sejumlah tenaga kesehatan lain.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dari 303 dokter yang meninggal, sebanyak 169 adalah dokter umum, 129 dokter spesialis, dan 5 dokter residen.
Artikel telah tayang di Kompas.id dengan judul Pemberian Insentif dan Santunan Belum Merata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.