Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Kalau Ada Polisi Tak Mau Bertemu Warga NU, Berarti Tidak Menghormati Saya

Kompas.com - 29/01/2021, 05:30 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk bekerja sama dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin.

Hal itu disampaikan Sigit saat bertemu dengan Pengurus Besar NU (PBNU), di Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).

“Terhadap rekan-rekan NU yang ada di wilayah, bahkan sampai di level cabang, kalau ada polisi, kapolsek, kapolres, kapolda yang tidak mau bertemu dengan (warga) NU, berarti tidak menghormati saya sebagai warga Nahdliyin,” ungkap Sigit, disambut tepuk tangan hadirin.

Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Silaturahmi ke PBNU

Kapolri baru ini meyakini banyak program yang dapat dilakukan melalui kerja sama antara NU dan kepolisian dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sigit mempersilakan anggota NU berkoordinasi dengan aparat kepolisian di daerah.

Ia kemudian berkelakar bahwa anggotanya yang tidak kooperatif dapat dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

“Di sini ada Pak Kadiv Propam, tinggal dilaporkan saja Pak,” tutur Sigit yang membuat para hadirin ikut tertawa.

Baca juga: Usai Bertemu Said Aqil, Kapolri Dapat Akses untuk Bersinergi dengan PBNU

Kunjungan Sigit tersebut dilakukan dalam rangka silaturahmi dan merupakan kunjungan perdana setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo, pada Rabu (27/1/2021).

Menurut Sigit, kepolisian telah sepakat bersinergi dengan PBNU dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengaku sudah lama mengenal Sigit, sejak masih menjadi Kapolres Pati.

Said menyebut Sigit sebagai perwira yang profesional dan tegas. Selain itu, Said juga mengatakan bahwa Sigit sebagai orang yang dekat dengan para ulama dan kiai.

Baca juga: Katib Aam PBNU dan Uskup Agung Jakarta Bicara Radikalisme di Asia dalam Konferensi Internasional

Dari pertemuan itu, Said menuturkan, pihaknya sepakat memperkuat kerja sama dengan Polri.

“Kita perkuat kerja sama kita, kita tingkatkan kerja sama kita demi merawat, mengawal, menjaga keutuhan, kekuatan NKRI,” tutur Said.

Sigit resmi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com