Hal ini, menurut dia, akan semakin menunda berjalannya program vaksinasi kepada 70 persen masyarakat Indonesia.
"Kasihan mereka yang tekanan darahnya tinggi, kemudian ditunda. Memangnya gampang menunda seperti itu. Kita di dalam suasana kedaruratan. Jadi teman-teman dari profesi kesehatan janganlah membuat susah operasional di lapangan," tuturnya.
"Saya minta kepada PAPDI untuk mengubah semua syarat-syarat itu dan mempertimbangkan mana yang benar-benar tidak bisa, mana yang seharusnya masih bisa. Kata-kata layak dan tidak layak itu juga sangat mengganggu," kata Pandu Riono.
Tak sampai di situ, Pandu juga menantang Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk bisa mempercepat vaksinasi dan tidak membuat persyaratan-persyaratan yang menghambat di lapangan.
"Ingat, karena kita berkejaran dengan waktu," kata Pandu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.