JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan, sejumlah langkah antisipasi terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah dilakukan.
Salah satunya adalah penambahan jumlah tenaga medis baik perawat dan dokter. Ia mengatakan, Wisma Atlet berencana menambah hingga 400 perawat.
"Otomatis akan bertambah, kita rencanakan sampai 400 perawat ya. Kita saat ini hampir beberapa hari sekali kita tambahkan perawat. Hari ini kalau tidak salah datang 80 perawat," kata Tugas dalam dalam talkshow BNPB, Senin (18/1/2021).
Selain perawat dan dokter yang akan bertambah, ia juga mengatakan, pihaknya akan menambah sejumlah tenaga non medis.
Baca juga: Pascaliburan, Tingkat Keterisian Hunian Wisma Atlet Capai 82,73 Persen
Tugas menyebut, penambahan sumber daya manusia (SDM) non medis di Wisma Atlet antara lain untuk petugas laboratorium, farmasi, hingga petugas limbah.
"Karena otomatis penambahan jumlah kasus ini akan memberikan dampak limbah yang cukup besar. Kemudian sarana prasarana kita tambahkan tenaga untuk me-manage sehingga ini akan betul-betul memberikan pelayanan yang baik," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, ia melaporkan sejumlah informasi terkini di Wisma Atlet pasca libur Nataru.
Berdasarkan data yang dipaparkannya, hingga Senin (18/1/2021) tingkat hunian di Wisma Atlet Kemayoran mencapai 82,73 persen.
Kemudian, untuk jumlah pasien di Wisma Atlet mencapai 4.959 orang. Untuk jumlah bed yang ada sebanyak 5.994 bed.
Sehingga, bed yang tersedia atau tersisa di Wisma Atlet saat ini sebanyak 1.035 bed atau 17,27 persen.
Pada pukul 06.00 WIB, pasien Covid-19 yang masuk Wisma Atlet bertambah 309 orang Sedangkan 195 orang keluar.
Baca juga: UPDATE 18 Januari: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Hampir Tembus 5000 Orang
Tugas juga membenarkan bahwa tingkat hunian telah meningkat pasca libur Nataru. Ia sendiri sudah menduga tingkat hunian akan melonjak dua minggu setelah libur usai.
Menurutnya, tingkat hunian di RS Darurat Wisma Atlet terjadi karena adanya peningkatan kasus harian Covid-19 setelah liburan.
"Memang betul jadi ini dua minggu terjadi satu peningkatan kasus. Waktu itu hunian kira-kira 60 persen. Saat ini kan jadi 80 persen. Jadi kira-kira 20 persen lah melonjaknya itu," ujarnya.
Sebelumnya, diketahui pada 8 Januari 2021, untuk pertama kalinya penambahan kasus postif di Indonesia mencapai angka lebih dari 10.000.
Kemudian 16 Januari 2021, dua minggu pasca libur Tahun Baru usai, kasus positif berada pada puncaknya yaitu 14.224.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.